Riau: Pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) di Riau kemungkinan dilakukan pada Minggu depan atau Senin, 7 Agustus 2023 mendatang. Namun tidak ada kepastian sebab harus menunggu kesiapan pesawat TNI AU.
"Insya Allah minggu depan, menunggu konfirmasi kesiapan pesawat TNI AU," kata Koodinator Laboratorium TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo kepada Media Indonesia, Kamis, 3 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, pelaksanaan TMC hujan buatan di Provinsi Riau baru selesai dibahas dalam rapat zoom pada Kamis petang. Namun untuk kapan kepastian waktu, hari, dan tanggalnya tetap menunggu kesiapan pesawat TNI AU.
"Tadi baru selesai dibahas dalam rapat zoom dgn BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Insya Allah, menunggu konfirmasi kesiapan pesawat TNI-AU," tegasnya.
Menurut Budi, operasi TMC atau hujan buatan perlu dilakukan pada masa transisi musim hujan dan kemarau. Pasalnya, TMC tidak efektif dilaksanakan pada saat puncak musim kemarau.
"TMC tidak efektif kalau dilakukan saat puncak musim kemarau, karena sudah tidak ada potensi hujannya. Sehingga hasilnya tidak akan optimal," papar Budi.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengagendakan pelaksanaan TMC di Sumatra Selatan (Sumsel) dan Jambi.
"Sementara dengan Badan Restorasi Gambut dan Magrove (BRGM) kami akan melanjutkan di wilayah Kalsel (Kalimantan Selatan) dan Kalteng (Kalimantan Tengah)," jelasnya.
Sejauh ini, lanjutnya, operasi TMC Karhutla di Riau telah dilakukan dua kali periode yaitu selama 11 hari kegiatan dari 17 Mei hingga 27 Mei 2023. Kemudian selama 12 hari kegiatan dari 28 Mei hingga 9 Juni 2023. MI/Rudi Kurniawansyah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News