Matnazu mengaku menarik becak mulai tahun 1997. Meski hasilnya tidak seberapa, dia mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, istri dan sembilan anaknya hingga dewasa. "Saya selama 22 tahun sebagai tukang becak, menabung ingin berhaji. Hidup apa adanya, Alhamdulillah masih bisa memenuhi kebutuhan keluarga," kata Kakek Matnazu, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Selasa, 16 Juli 2019.

Matnazu mengaku sempat menghadapi kesulitan di tengah menabung untuk naik haji pada tahun 2004. Pendapatan hasil mengayuh becak setiap harinya menurun, lantaran sepi penumpang. "Awal-awal narik becak itu nak, sehari penghasilannya itu Rp50 sampai Rp100 ribu. Tapi semakin kesini peminat becak mulai sepi, sehari biasanya hanya Rp30 sampai Rp50 ribu. "Ada berapa sisa uang untuk belanja, saya tabungkan nak, untuk naik haji," kata kakek 20 cucu ini.

Matnazu yang tergabung dengan kloter 28 asal Kota Surabaya tersebut diterbangkan menuju Arab Saudi, Selasa 16 Juli 2019 pukul 06.30 WIB. Dia bersama rombongan terbang menggunakan pesawat Saudia Airlines melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya.