Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penahanan sembilan orang tersangka yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 6 Januari 2022.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penahanan sembilan orang tersangka yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 6 Januari 2022.
Tim Satgas KPK melakukan OTT terhadap empat belas orang dimana sembilan diantaranya menjadi tersangka termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan pihak lainnya.
Tim Satgas KPK melakukan OTT terhadap empat belas orang dimana sembilan diantaranya menjadi tersangka termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan pihak lainnya.
KPK juga mengamankan barang bukti uang dalam kasus suap pengadaan barang dan jasa, serta lelang jabatan di pemerintah Kota Bekasi.
KPK juga mengamankan barang bukti uang dalam kasus suap pengadaan barang dan jasa, serta lelang jabatan di pemerintah Kota Bekasi.
Tersangka Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (tengah) berjalan keluar menuju ruang konperensi pers setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 6 Januari 2022.
Tersangka Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (tengah) berjalan keluar menuju ruang konperensi pers setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 6 Januari 2022.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Ditahan di Rutan KPK

06 Januari 2022 21:02
Jakarta: Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi selama 20 hari di rutan Gedung Merah Putih KPK, terkait operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Bekasi. 

Selain Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, ada delapan orang lain yang turut ditahan KPK, penerimaan sesuatu oleh penyelengara negara.

Empat orang merupakan penerima suap selain Rahmat Effendi, yakni Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP M. Bunyamin, Lurah Kati Sari Mulyadi alias Bayong, Camat Jatisampurna Wahyudin, dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi Jumhana Lutfi.

Empat orang lainnya merupakan pemberi suap, yakni Ali Amril Direktur PT MAM Energindo, Lai Bui Min alias Anen (swasta), Suryadi dari PT Kota Bintang Rayatri, dan Makhfud Saifudin Camat Rawalumbu. 
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terjaring operasi tangkap tangan KPK setelah baru saja menerima uang suap, Rabu, 5 Januari 2022.

Uang itu baru diterima pria yang akrab disapa Pepen tersebut dari Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Bekasi, M. Bunyamin. MI/Susanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KHL)

News Kasus Suap OTT KPK Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi