Kulon Progo: Seorang warga di Dusun Karang Tengah Kidul, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tinggal di pemakaman umum selama 11 tahun. Ia tinggal di pemakaman umum sejak 2011.
Waluyo menolak ditawari tinggal di sebuah rumah oleh saudaranya. Ia lebih memilih tinggal di pemakaman dengan alasan ingin menjaga, membersihkan, dan mendoakan ayahnya yang meninggal pada 1974.
"Saya mau berbakti kepada orang tua. Doa di mana saja memang bisa. Kalau doa dekat langsung rasanya beda," ujarnya ditemui di makam Dusun Karang Tengah Kidul, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.
Kegiatan yang Waluyo lakukan selama tinggal di makam mulai dari membersihkan lingkungan dengan menyapu, mencabuti rumput, sampai mengurug makam baru yang tanahnya ambles.
Ia tak akan selemanya tinggal di sana. Lelaki kelahiran 1957 ini akan kembali ke rumah rantaunya yang ada di Lampung. Sebelum itu, ia ingin memperbaiki beberapa sudut pemakaman yang temoknya mulai rusak.
"Saya paling ke sini lagi setiap bulan ruwah atau jelang bulan puasa tiap tahun," ucapnya. Medcom.id/Ahmad Mustaqim Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News