Jakarta: Gelombang pasang telah menyebabkan pantai yang biasanya masih asri di Bali, dipenuhi sampah. Ini merupakan sebuah peristiwa tahunan yang suram yang disebabkan oleh musim hujan yang membuat wisatawan kesal, sementara pejabat setempat bergegas membersihkannya.
Gambar menunjukkan Pantai Kedonganan, di daerah Kuta yang populer di Bali, dipenuhi dengan botol-botol plastik bekas, gelas-gelas dan kemasan-kemasan, sebagian besar terbawa ke Bali dari daerah-daerah lain di Indonesia oleh angin muson dan hujan.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, jangan membuang sampah sembarangan, jangan membuang sampah di tebing dan sungai karena akan berakhir di laut dan sampai ke pantai kita yang indah,” kata pejabat badan lingkungan hidup setempat, Anak Agung Dalem.
Dalem mengimbau para wisatawan bersabar karena pantai tidak bisa dipisahkan dari lautan. “Sampah yang masuk ke laut itu berasal dari berbagai daerah,” ujarnya. “Jadi kami akan membersihkannya tapi itu butuh waktu.”
Sekitar 300 petugas dan enam ekskavator dikerahkan untuk membantu membersihkan sampah, katanya, dan sebuah LSM lokal juga membantu kegiatan tersebut.
Bagi wisatawan – yang merupakan sumber utama perekonomian Bali – pasir yang dipenuhi sampah sangat kontras dengan apa yang mereka lihat di brosur perjalanan.
"Saya datang ke sini karena saya mendengar bahwa ini adalah tempat yang sangat bagus untuk dikunjungi, namun yang saya lihat hanyalah plastik. Ini benar-benar bencana bagi saya," kata Denis Le Merre, warga Prancis, yang terbang dari Australia. "Tidak mungkin (tinggal) di sini. Saya pikir saya tidak akan pernah kembali."
Di dekatnya, beberapa penduduk setempat memilah sampah plastik untuk dijadikan bahan daur ulang, yang bisa dijual dengan harga beberapa dolar.
Meski prihatin dengan masalah sampah, penduduk setempat yakin keindahan pulau mereka – yang menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya – akan kembali menonjol.
“Jika sampahnya dibersihkan, tempat ini akan semakin indah dilihat dan semakin banyak orang yang datang ke sini,” kata Paulina Kaka, yang tinggal di kawasan Kedonganan. AFP PHOTO/Sonny Tumbelaka Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News