Banjir rob setinggi 3 meter menerjang wilayah pesisir Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Kejadian tersebut, telah menyebabkan 30 perahu milik nelayan termasuk gazebo di kawasan Pantai tersebut, mengalami kerusakan.
Banjir rob setinggi 3 meter menerjang wilayah pesisir Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Kejadian tersebut, telah menyebabkan 30 perahu milik nelayan termasuk gazebo di kawasan Pantai tersebut, mengalami kerusakan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengatakan, pihaknya meninjau lokasi bencana banjir rob di Rancabuaya untuk memastikan penanganan berjalan optimal. Akan tetapi, bencana yang terjadi mengimbau kepada nelayan terutama di wilayah pantai selatan Jabar, untuk tidak melaut sampai 20 Maret 2024 karena kondisi gelombang tinggi masih berpotensi terjadi.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengatakan, pihaknya meninjau lokasi bencana banjir rob di Rancabuaya untuk memastikan penanganan berjalan optimal. Akan tetapi, bencana yang terjadi mengimbau kepada nelayan terutama di wilayah pantai selatan Jabar, untuk tidak melaut sampai 20 Maret 2024 karena kondisi gelombang tinggi masih berpotensi terjadi.
"Jadi disarankan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sampai tanggal 20 Maret tidak melaut, tetapi melihat lagi kondisi setelah itu. Apakah boleh, karena yang pertama adalah keselamatan nanti kita lihat lagi sudah aman untuk melaut atau belum," katanya, Kamis, 14 Maret 2024.

Pemprov Jabar Akan Berikan Beri Bantuan Perbaiki Kapal Nelayan Rancabuaya dan Sukabumi

14 Maret 2024 19:27
Garut: Banjir rob setinggi 3 meter menerjang wilayah pesisir Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Kejadian tersebut, telah menyebabkan 30 perahu milik nelayan termasuk gazebo di kawasan Pantai tersebut, mengalami kerusakan.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengatakan, pihaknya meninjau lokasi bencana banjir rob di Rancabuaya untuk memastikan penanganan berjalan optimal. Akan tetapi, bencana yang terjadi mengimbau kepada nelayan terutama di wilayah pantai selatan Jabar, untuk tidak melaut sampai 20 Maret 2024 karena kondisi gelombang tinggi masih berpotensi terjadi.

"Jadi disarankan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sampai tanggal 20 Maret tidak melaut, tetapi melihat lagi kondisi setelah itu. Apakah boleh, karena yang pertama adalah keselamatan nanti kita lihat lagi sudah aman untuk melaut atau belum," katanya, Kamis, 14 Maret 2024.

Ia mengatakan, banjir rob yang terjadi selama itu telah mengakibatkan ratusan kapal nelayan rusak dan untuk membantu penarikan kapal ke tempat yang lebih aman secara langsung berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar menurunkan mobil derek. Namun, untuk proses pendataan dampak kerusakan akibat banjir rob, Pemerintah Provinsi Jabar akan memikirkan bagaimana skema bantuan untuk nelayan, termasuk memperbaiki kapal rusak.

"Saya melihat, untuk menarik kapal itu sangat manual jadi kami coba usahakan kerja sama dengan Dishub dengan penarik derek. Namun, untuk bantuan kepada para nelayan sekarang kami tengah memikirkan dan yang pasti akan ada bantuan, apakah bisa tanggap darurat atau hanya stimulan, tapi kami pikirkan juga bantuan untuk para nelayan untuk perbaiki kapal-kapalnya," ujarnya.

Menurutnya, selain di Kabupaten Garut juga akan memastikan para nelayan yang kapalnya  terdampak banjir rob berada di pesisir pantai Sukabumi akan mendapatkan perlakuan dan bantuan yang sama, apakah bisa tanggap darurat atau tidak. Namun, pemerintah selama ini akan mengatur skemana dan memberikan bantuan untuk memperbaiki kapal rusak.

"Iya, sama (di Sukabumi) perlakuannya sama, pertama bantuannya sama, kami menunggu apakah bisa tanggap darurat atau tidak dan imbauannya kepada nelayan supaya mereka ikuti arahan BMKG, sampai tanggal 20 Maret dan usahakan tidak melaut dulu, karena keselamatan adalah yang utama, baru setelah itu kita lihat lagi," tandasnya. MI/Adi Kristiadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News Banjir Rob Nelayan Jawa Barat