Solo: Dua pria paruh baya membawa pistol airgun dan mengaku sebagai polisi ditangkap Tim Sparta Polresta Surakarta, seusai mengancam dan merampas handphone dan uang milik dua warga yang baru saja membeli obat di apotik kawasan Penumping.
"Kasus senpi airgun untuk pengancaman dan perampasan handphobe milik warga ini menjadi bagian dari pelaksanaan Operasi Pekat yang berlangsung selama 20 hari terakhir, yang pelaporannya sudah diterima Kapolda Jateng lewat zoom meeting beberapa menit lalu," terang Kapolresta Surakarta Kombes Iwan Saktiadi menjawab Media Indonesia di Mako Polresta Surakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Secara keseluruhan, tidak ada yang menonjol selama pelaksanaan Operasi Pekat yang berlangsung sepanjang Ramadan ini. Selain menjaring pengedaran minuman keras, prostitusi, perjudian dan narkoba, maka penangkapan dua orang mengaku polisi membawa senjata airgun, menjadi kasus menarik untuk dikulik.
Menurut dia, selama 20 hari melaksanakan Ops Pekat, Polresta Surakarta berhasil menanhkap 141 orang yang terlibat dalam pengedaran minuman keras, prostitusi, perjudian dan narkoba serta curas.
"Khusus dua orang mengaku polisi mendapatkan penanganan cepat. Begitu ada pelaporan pengancaman dan perampasan barang, kami hanya perlu waktu pendek usai kejadian di tempat yang tidak terlalu jauh dari lokasi perampasan," imbuh mantan Dirlabtas Polda DI Yogjakarta ini.
Dua pria setengah baya yang mengaku sebagai polisi, adalah seorang buruh kasar bernama Dwi Andriyanto yang Syahman Widiasto yang merupakan tukang parkir di kawasan Laweyan.
Dalam aksinya, keduanya menunggu dan membuntuti dua warga, yakni Ruslan Ananda san Ahmad yang baru saja keluar dari apotik di kawasan Penumping, dan secara mendadak menghentikan, untuk digeledah.
"Mereka merampas handphone milik korban dan KTP, kemudian meminta keduanya mengikuti untuk dibawa ke kantor polisi. Asa peribgatan kalau kabur akan ditembak. Tetapi korban yang disuruh mengendarai di depan, ternyata kemudian ditinggal kabue," tutur Iwan.
Karena bingung, dua korban balik ke apotik.Tetapi dua pengancam yang merampas hanphone dan KTP tidak kelihatan batang hidungnya. Dan hanya waktu relatif pendek usai kasusnya dilaporkan, petugas berhasil melacak dan menangkap kedua pelaku.
Pelaku yang merupakan warga Makam Bergota, Serengan, Solo mengaku mendapatkan pistol airgun dari tempat rosok, dengan cara membeli seharga Rp 100 ribu. Sementara Syahman Widiasto mengatakan, dirinya hanya membantu, untuk imbalan mendapatkan obat.
Secara keseluruhan dalam pelaksanaan Operasi Pekat, Polresta mengamankan 141 orang dalam 15 kasus, yang mana 17 orang diantaranya dikebai pasal tipiring, 104 orang yang terlibat prostitusi dan juga perjudian ala kadarnya dilakukan pembinaan, dan 20 orang lain ditahan untuk dilakukan penanganan sesuai hukumnyang berlaku.
Barang bukti yang disita selama 20 hari operasi Pekat adalah 140 liter ciu dalam botol berbagai ujuran, 253 miras berbagai merk, petasan berbagai ukuran sebanyam 68 pack, sabu sebanyak 118 gram, pil ekstasi, 583 gram ganja dan beberapa butir pil terlarang. MI/Widjajadi Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News