Foto kolase proses fenomena alam gerhana bulan parsial atau sebagian dari puncak gerhana sebagian hingga selesai terlihat di Depok, Jawa Barat. Antara Foto/Yulius Satria Wijaya

Fenomena gerhana bulan parsial ini merupakan satu-satunya yang bisa disaksikan di Indonesia sepanjang tahun 2019. Antara Foto/Yulius Satria Wijaya

Foto kolase proses gerhana bulan sebagian (parsial) yang terlihat dari Masjid Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur. Antara Foto/Didik Suhartono

Gerhana bulan sebagian dapat terlihat jelas di Surabaya karena langit tidak tertutup awan. Antara Foto/Didik Suhartono

Gerhana bulan sebagian atau parsial terlihat di kawasan K.K Singawinata, Purwakarta, Jawa Barat. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) fase gerhana bulan parsial berlangsung selama dua jam 59 menit dari pukul 03.00 WIB hingga pukul 05.59 WIB. Antara Foto/M Ibnu Chazar

Foto kombo gerhana bulan parsial terlihat di Kota Padang, Sumatera Barat. Fenomena gerhana bulan setengah tersebut hanya terlihat hingga pukul 04.00 WIB karena sebagian langit tertutup awan di kota itu. Antara Foto/Iggoy el Fitra

Fenomena gerhana bulan parsial terlihat di langit Lombok, Mataram, NTB. Fenomena bulan parsial ini terjadi karena titik orbit kesejajaran antara matahari, bumi dan bulan agak miring sehingga menampakkan bulan sebagian dengan bayangan umbra. Antara Foto/Ahmad Subaidi

Puncak gerhana bulan sebagian atau parsial sekitar pukul 04:30 WIB terlihat dari Bekasi, Jawa Barat. Durasi gerhana bulan sebagian ini dapat diamati selama dua jam dan 58,8 menit dari fase awal hingga fase akhir. Antara Foto/Paramayuda

Petugas pusat observatorium Teungku Chiek Kuta Karang Kementerian Agama memantau fenomena alam gerhana bulan sebagian (parsial) di Lhoknga, Aceh Besar, Aceh. Warga Aceh tidak dapat menyaksikan gerhana bulan parsial yang terjadi sejak pukul 01.00 WIB hingga pukul 05.56 WIB secara sempurna akibat tertutup awan. Antara Foto/Irwansyah Putra

Warga melaksanakan salat sunah gerhana di Masjid Al-Fitrah Keutapang, Aceh Besar, Aceh. Antara Foto/Irwansyah Putra