Tegal: Penyebab tenggelamnya kapal nelayan asal Kabupaten Rembang KM Soneta yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah karena dihantam gelombang setinggi dua meter hingga dipenuhi air laut.
Pemantauan Media Indonesia Sabtu, 13 Juli 2024 hujan tangis keluarga ABK KM Soneta, kapal nelayan asal Kabupaten Rembang tidak terelakan, sembilan ABK turun dari KM Bintang Barokah yang menyelamatkan dan membawa ke Pelabuhan Perikanan Tegal tampak letih disambut keluarga dan langsung dilarikan ke klinik pelayanan kesehatan di pelabuhan tersebut.
Sembilan ABK dari Rembang selamat dari kecelakaan yakni Nur Nawawi, 31, warga Desa Kalipang Kecamatan Sarang, Sunardi, 47, warga Desa Karanglincak, Kecamatan Kragam, Sarju, 35, warga Desa Karanglincak, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Kolil, 57, warga Desa Maguan, Kecamatan Kaliori, Dirman, 44, warga Desa Sarang, Kecamatan Kragam, Afandi, 27, warga Desa Dadapmulyo, Kecamatan Sarang, Sulaiman, 24, warga Desa Karanglincak, Kecamatan Kragam, Sulaimin, 18, warga Desa Karanglincak, Kecamatan Kragan dan Khamim, 63, warga Desa Karanglincak, Kecamatan Kragan.
"Sebelum ditolong oleh kapal nelayan Bintang Barokah, kami sudah terombang-ambing di Laut selama tiga hari karena kapal kami tenggelam," kata seorang ABK KM Soneta Nur Nawawi.
Kecelakaan tenggelamnya KM Soneta itu, lanjut Nur Nawawi, berawal ketika 16 ABK mulai berangkat berlayar dari Pelabuhan Rembang Minggu, 7 Juli 2024, pada awalnya perairan Laut Jawa tenang hingga tidak terjadi masalah apapun, tetapi ketika berada di perairan sebelah utara Karimunjawa, Kabupaten Jepara tiba-tiba datang gelombang besar hingga dua meter diatas kapal.
Pada saat itu, ungkap Nur Nawawi, lambung kapal dipenuhi air laut, bahkan ketika para ABK berupaya untuk mengeringkan sudah terlambat hingga kapal tenggelam dan 16 ABK terapung-apung di laut. "Kami berusaha bertahan dengan menggunakan pelapung dan jeriken serta ban agar tidak tenggelam," tambahnya.
Nahkoda KM Bintang Barokah Suhadi,43, mengatakan ketika melintas dalam perjalanan pulang ke Pelabuhan Tegal melihat ada tanda-tanda kapal tenggelam, hingga ditemukan empat orang nelayan yang terapung di laut dan mengangkat ke atas kapal. "Setelah itu kami melakukan pencarian lagi menemukan dua ABK lainnya," tambahnya.
Belum cukup sampai di situ, ujar Suhadi, pencarian lainnya kembali menemukan nelayan lagi hingga terakhir dapat diangkat sembilan orang, ada dua nelayan dalam kondisi sakit cukup parah dan diperkirakan kelelahan karena tiga hari terombang-ambing di Laut, maka begitu sampai Pelabuhan Tegal pada dini hari ini langsung dilarikan ke klinik kesehatan terdekat untuk perawatan. MI/Akhmad Safuan Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News