Pidie: Fenomena alam El Nino telah berpengaruh besar terhadap produksi hasil pertanian di tanah air. Cuaca panas akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur juga dikhawatirkan menjadi ancaman krisis pangan nasional.
Di Kabupaten Pidie misalnya, sejak dua pekan terakhir ratusan ha (hektare) tanaman padi musim tanam gadu (musim tanah kedua) mulai panen. Diduga akibat fenomena alam El Nino dan kemarau panjang yang melanda kawasan itu, hasil produksi gabah menurun drastis.
Seperti di Kecamatan Delima, produksi panen yang biasanya mencapai 6 hingga 7 ton per ha, kini hanya menghasilkan sekitar 4 hingga 5 ton gabah. Padahal perlakuan mulai dari penanaman, pemupukan hingga kepedulian menjelang panen tidak beda dari biasanya.
Hanya saja suhu udara, iklim atau fenomena cuaca yang membedakan. Ditambah lagi terjadi kekeringan sehingga terganggu petertubuhan atau peranakan batang hingga bergeser masa keluar malai serta berpengaruh keluar malai.
"Karena cuaca panas ditambah lagi krisis sumber air, maka pertumbuhan terganggu. Kondisi ini juga sangat rentan hama penyakit. Semua itu bermuara terhadap anjloknya hasil produksi gabah," tutur Abdullah, tokoh petani di Kecamatan Delima, saat ditemui Media Indonesia, di kawasan Sawah Blang Reubee, Rabu, 31 Juli 2024 siang.
Dikatakan Abdullah, anjloknya hasil panen gabah itu cukup meresahkan petani. Pasalnya biaya produksi atau ongkos olah tanah yang dikeluarkan cukup tinggi dan memberatkan petani.
Misalnya harga saprodi, pupuk cair zat perangsang tumbuh hingga pupuk tabur cukup mahal. Bahkan sebagian petani memilih memakai pupuk non subsidi demi peningkatan produksi.
"Karena ini tanaman pangan untuk kebutuhan hidup keluarga, maka harus menjalani bagaimanapun risiko yang di emban. Kalau berharap dapat untung dari menanam padi, itu belum tentu. Apalagi dibandingkan kebutuhan biaya
produksi dengan hasil produksi dan harga gabah sekarang. Ini tak ubahnya mengharap nikmat, tapi berbuah petaka," tutur petani lainnya. MI/Amiruddin Abdullah Reubee Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News