Aceh: Puluhan hektare tanaman padi sedang berbulir di Kemukiman Beureuleueng, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, diserang hama walang sangit. Serangan hama berbahaya tersebug pertama
muncul setelah lokasi itu sering diguyur hujan sejak dua pekan terakhir.
Amatan Media Indonesia, pada Rabu, 25 Oktober 2023, paling parah terjadi di kawasan Desa Paya Beureuleueng, Kecamatan Grong-Grong. Ada sekitar 20 hektare lahan sawah berumur dua bulan diserbu walang sangit.
Hama berukuran sekitar 2 cm itu menghisap cairan bulir padi baru mekar. Populasi hama yang dalam istilah disiplin ilmu makhluk hidup disebut Lepto Corisa Oratorius Fabricius itu sangat cepat. Kalau tidak segera teratasi, bulir padi terancam gosong sehingga bermuara gagal panen.
Untuk mengatasi serangan tidak meluas, petani harus rajin melakukan penyemprotan racun pestisida. Dengan cara ini siklus populasi serangga berbentuk panjang dan berbelalai itu dianggap lebih efektif teratasi.
"Pupolasinya sangat cepat. Ketika kita turun mengontrol, tampak banyak beterbangan seperti lalat pada sampah. Kalau kita halau, langsung terbang hinggap di tempat lain. Karena itu harus menyemprot racun pestisida setiap dua hari sekali. Boleh juga mengusir dengan pestisida nabati," tutur Muslim, petani di Kecamatan Delima.
Syarifuddin Abdullah, tokoh masyarakat tani asal Kecamatan Delima mengatakan, petani harus rajin mengontrol dan mengatasi dengan cara alami untuk mencegah populasi hama walang sangit. Karena hama penghisap cairan itu memiliki bahaya ganda.
"Selain menghisap madu atau cairan bulir padi, walang sangit juga mengencingi pada bulir-bulir yang hendak berisi. Itu sangat rawan terjadi gagal produksi," tambah Syarifuddin. MI/Amiruddin Abdullah Reubee Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News