Ancaman El Nino cukup besar bagi pertanian di Indonesia. Karena itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pemerintah daerah untuk memperluas area tanam dan panen di tanah air.
Ancaman El Nino cukup besar bagi pertanian di Indonesia. Karena itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pemerintah daerah untuk memperluas area tanam dan panen di tanah air.
Adapun Presiden Joko Widodo sudah memperioritaskan enam provinsi untuk memaksimalkan produksi padi sebagai upaya mencegah ancaman El Nino tahun ini. Enam provinsi itu yakni Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Adapun Presiden Joko Widodo sudah memperioritaskan enam provinsi untuk memaksimalkan produksi padi sebagai upaya mencegah ancaman El Nino tahun ini. Enam provinsi itu yakni Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Ada enam provinsi yang menjadi prioritas dalam upaya peningkatan produksi padi di Indonesia. Yakni Sumsel, Sumut, Jateng, Jatim, Jabar dan Sulsel. Selain itu juga ada Banten, Kalsel, NTB dan Lampung jika daerah-daerah ini tidak bermasalah dengan cuaca," ucap SYL saat peninjauan tanam padi perdana Gernas El Nino di Desa Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin, 7 Agustus 2023.
Diakuinya, Sumsel menjadi salah satu pahlawan untuk indonesia. Sebab secara nasional, Kementan menyiapkan 500 ribu hektar area tanam baru untuk mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino. Sementara di Sumsel bisa memenuhi 150 ribu hektar dengan area tanam di rawa lebak.
Diakuinya, Sumsel menjadi salah satu pahlawan untuk indonesia. Sebab secara nasional, Kementan menyiapkan 500 ribu hektar area tanam baru untuk mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino. Sementara di Sumsel bisa memenuhi 150 ribu hektar dengan area tanam di rawa lebak.

Antisipasi El Nino, Mentan Dorong Sumsel Siapkan Cadangan Beras untuk Indonesia

07 Agustus 2023 15:37
Sumatra Selatan: Ancaman El Nino cukup besar bagi pertanian di Indonesia. Karena itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pemerintah daerah untuk memperluas area tanam dan panen di tanah air.

Adapun Presiden Joko Widodo sudah memperioritaskan enam provinsi untuk memaksimalkan produksi padi sebagai upaya mencegah ancaman El Nino tahun ini. Enam provinsi itu yakni Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Ada enam provinsi yang menjadi prioritas dalam upaya peningkatan produksi padi di Indonesia. Yakni Sumsel, Sumut, Jateng, Jatim, Jabar dan Sulsel. Selain itu juga ada Banten, Kalsel, NTB dan Lampung jika daerah-daerah ini tidak bermasalah dengan cuaca," ucap SYL saat peninjauan tanam padi perdana Gernas El Nino di Desa Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin, 7 Agustus 2023.

Diakuinya, Sumsel menjadi salah satu pahlawan untuk indonesia. Sebab secara nasional, Kementan menyiapkan 500 ribu hektar area tanam baru untuk mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino. Sementara di Sumsel bisa memenuhi 150 ribu hektar dengan area tanam di rawa lebak.

"Di Indonesia, efek El Nino juga menjadi perhatian kita. Ancaman krisis pangan juga cukup besar. Karenanya sesuai dengan instruksi dari Presiden, sejumlah provinsi sudah berkomitmen untuk menyiapkan area tanam baru. Sumsel mempersiapkan lahan untuk area tanam baru terutama di daerah yang airnya masih kuat sekitar 150 ribu hektar dan kita harapkan ini menjadi lahan eksisting sehingga Sumsel akan tetap meniadi lumbung pangan
nasional," jelasnya.

SYL menjelaskan Sumsel pun sudah sepakat untuk mempersiapkan beras konkret yang bisa dipakai dalam mengintervensi cuaca ekstrem jika terjadi masalah dengan stok pangan di Indonesia.

"Neraca pangan kita baik. Kita yakin (kebutuhan beras dan ketersediaan beras di Indonesia) terpenuhi. Namun kita tidak boleh percaya diri. Apalagi saat ini ditengah unprediktibel cuaca ektrem, tetap harus ada beras cadangan beras," kata dia.

Sumsel sanggup menyediakan beras cadangan untuk nasional sebanyak 200 ribu ton. Begitupun dengan provinsi lain yang menjadi prioritas di Indonesia.

"Sebenarnya di Indonesia ini pada Agustus nanti kita ada 853 ribu hektare lahan siap panen dan pada September nanti ada 600 ribu hektare. Tapi kita tidak boleh percaya diri karena dampak kekeringan bisa berakibat cukup besar, diantaranya butir padi bisa menjadi tipis, tidak gemuk ataupun butir hampa. Berapa penurunan hasil produksi itu tetap harus diperhitungkan. Namun jika tidak terjadi El Nino, tentu artinya stok di daerah bakal melimpah," jelasnya. MI/Dwi Apriani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News El Nino kemarau dan kekeringan Beras Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo