Palu: Pada 28 September 2018, pukul 18.02 WITA, gempa bermagnitudo 7,4 yang kemudian disusul dengan gelombang tsunami 5 meter menerjang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Pusat gempa dilaporkan berada 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut Kota Palu.
Setelah dua tahun bencana yang menelan korban lebih dari 5.000 jiwa, sejumlah bangunan yang rusak belum dibersihkan.
Tercatat, ada 66.390 rumah rusak. Bencana alam ini merupakan salah satu yang terparah. Sebab, gempa bumi tersebut menyebabkan tsunami lima meter dan likuefaksi (pencairan tanah) yang membuat tanah berjalan menghancurkan rumah serta menelan ribuan korban.
Hari ini, Senin, 28 September 2020, sejumlah keluarga korban mengenang kembali persitiwa yang terjadi dua tahun lalu itu dengan mendatangi lokasi bencana dan berdoa untuk keselamatan korban.
Selain itu, Pelaksana Tugas Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu, berziarah ke makam massal korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi, di Kelurahan Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. ANTARA Foto Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News