Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jawa Timur, gerak cepat mengendalikan serbuan lalat merambah kampung imbas sampah di Supiturang. Populasi lalat yang meningkat di awal musim hujan mengganggu kesehatan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jawa Timur, gerak cepat mengendalikan serbuan lalat merambah kampung imbas sampah di Supiturang. Populasi lalat yang meningkat di awal musim hujan mengganggu kesehatan.
Saat hari masih pagi, Satawi bergegas menuju tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) Supiturang di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.
Saat hari masih pagi, Satawi bergegas menuju tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) Supiturang di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.
Petugas DLH itu tak sendiri, melainkan bersama sejumlah personel lainnya. Mereka gesit menyiapkan peralatan penyemprot serangga. Petugas lainnya meracik cairan bakteri. Setelah semuanya siap, mereka mengenakan alat pelindung diri. Lalu, membagi tugas menyemprot di area TPA dan perkampungan sekitar Supiturang.
Petugas DLH itu tak sendiri, melainkan bersama sejumlah personel lainnya. Mereka gesit menyiapkan peralatan penyemprot serangga. Petugas lainnya meracik cairan bakteri. Setelah semuanya siap, mereka mengenakan alat pelindung diri. Lalu, membagi tugas menyemprot di area TPA dan perkampungan sekitar Supiturang.
"Kami melakukan penyemprotan secara rutin," tegas Satawi di pengolahan kompos Unit Pelaksana Teknis Pengolahan Sampah, Sabtu, 2 Desember 2023.

DLH Kota Malang Bendung Serbuan Lalat Masuk Kampung

03 Desember 2023 08:52
Malang: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jawa Timur, gerak cepat mengendalikan serbuan lalat merambah kampung imbas sampah di Supiturang. Populasi lalat yang meningkat di awal musim hujan mengganggu kesehatan.

Saat hari masih pagi, Satawi bergegas menuju tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) Supiturang di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.

Petugas DLH itu tak sendiri, melainkan bersama sejumlah personel lainnya. Mereka gesit menyiapkan peralatan penyemprot serangga. Petugas lainnya meracik cairan bakteri. Setelah semuanya siap, mereka mengenakan alat pelindung diri. Lalu, membagi tugas menyemprot di area TPA dan perkampungan sekitar Supiturang.

"Kami melakukan penyemprotan secara rutin," tegas Satawi di pengolahan kompos Unit Pelaksana Teknis Pengolahan Sampah, Sabtu, 2 Desember 2023.

Penyemprotan dilakukan lantaran populasi lalat meledak. Penyebabnya, musim hujan berbarengan dengan musim buah nangka, sawo dan jeruk. Lalat selain bersarang di TPA juga menyerbu kampung lalu hinggap di makanan
dapur rumah warga.

Pelaksana Tugas Unit Pelaksana Teknis Pengolahan Sampah Heru Toto Prasetyo mengatakan penyemprotan cairan bakteri organik bermaksud mengendalikan populasi lalat imbas sampah di TPA.

"Cairan itu tak membunuh lalat, akan tetapi menghambat serangga berkembangbiak," ucapnya.

Upaya penyemprotan rutin menyeluruh di areal TPA. Bahkan, sampah di landfill diguyur cairan bakteri sebanyak 5.000 liter selama tiga hari dalam sepekan. Upaya itu mengurangi bau busuk sampah sekaligus
menghambat pertumbuhan larva lalat.

"Penyemprotan mulai dari area landfill baru, depan kantor lama, area sekitaran gedung administrasi, areal sortasi dan komposting, termasuk jembatan timbang," tuturnya.

Suminah, warga RT 10/RW 5, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, meyatakan populasi lalat meningkat saat musim hujan membuat risi.

Rumah milik Suminah menyatu dengan usaha warung makanan tepat berada di seberang jalan hanya beberapa meter dari TPA Supiturang. Di RT itu ada sekitar 32 rumah atau 45 kepala keluarga. Lalat imbas TPA mulai
merangsek ke perkampungan.

Warga mengapresiasi upaya petugas DLH yang responsif menangani lalat dengan melakukan penyemprotan. Termasuk mengurangi bau busuk dari tumpukan sampah.

"Nek ngeten mboten mambu sampah. Namung laler garai mboten nyaman (Kalau ini tidak bau sampah. Hanya saja lalat membuat tidak nyaman)," ujarnya. MI/Bagus Suryo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(CDE)

News Lalat serangan hewan Sampah Kota Malang Jawa Timur