Jakarta: Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menggelar syukuran atas budaya Reog Ponorogo yang masuk dalam Warisan Budaya tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada Desember tahun lalu.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan bahwa hal ini adalah momentum untuk kemajuan perekonomian Ponorogo.
“Kita menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” kata Susiwijono di kantornya, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Januari 2025.
Susiwijono juga menjelaskan bahwa saat ini monumen Reog Ponorogo setinggi 126 meter hampir rampung dikerjakan. Sehingga dengan terbangunnya monumen tersebut dapat membuat satu ekosistem pelestarian budaya.
“Sekaligus menghidupkan ekonomi di Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya,” lanjutnya
Susiwijono yakin dengan adanya pengembangan sektor kebudayaan di sekitar Ponorogo ini dapat meningkatkan perekonomian secara masif. Bahkan ia mengatakan dapat berkontribusi lebih dari 50 persen dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo.
“Kami yakin kalau ini kita kembangkan betul, bisa berkontribusi 50 persen lebih dari PDRB Ponorogo, kita akan berharap ke sana,” tegasnya. Medcom.id/Joy Jones Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News