Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menggelar syukuran atas budaya Reog Ponorogo yang masuk dalam Warisan Budaya tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada Desember tahun lalu.
Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menggelar syukuran atas budaya Reog Ponorogo yang masuk dalam Warisan Budaya tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada Desember tahun lalu.
Sekretaris Kemenko  Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan bahwa hal ini adalah momentum untuk kemajuan perekonomian Ponorogo. “Kita menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” katanya.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan bahwa hal ini adalah momentum untuk kemajuan perekonomian Ponorogo. “Kita menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” katanya.
Susiwijono juga menjelaskan bahwa saat ini monumen Reog Ponorogo setinggi 126 meter hampir rampung dikerjakan. Sehingga dengan terbangunnya monumen tersebut dapat membuat satu ekosistem pelestarian budaya. “Sekaligus menghidupkan ekonomi di Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya,” lanjutnya.
Susiwijono juga menjelaskan bahwa saat ini monumen Reog Ponorogo setinggi 126 meter hampir rampung dikerjakan. Sehingga dengan terbangunnya monumen tersebut dapat membuat satu ekosistem pelestarian budaya. “Sekaligus menghidupkan ekonomi di Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya,” lanjutnya.
Susiwijono yakin dengan adanya pengembangan sektor kebudayaan di sekitar Ponorogo ini dapat meningkatkan perekonomian secara masif. Bahkan ia mengatakan dapat berkontribusi lebih dari 50 persen dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo.
Susiwijono yakin dengan adanya pengembangan sektor kebudayaan di sekitar Ponorogo ini dapat meningkatkan perekonomian secara masif. Bahkan ia mengatakan dapat berkontribusi lebih dari 50 persen dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo.

Reog Jadi Warisan Budaya UNESCO, Kemenko Perekonomian Gelar Syukuran

11 Januari 2025 17:26
Jakarta: Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menggelar syukuran atas budaya Reog Ponorogo yang masuk dalam Warisan Budaya tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada Desember tahun lalu. 

Sekretaris Kemenko  Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan bahwa hal ini adalah momentum untuk kemajuan perekonomian Ponorogo.

“Kita menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” kata Susiwijono di kantornya, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Januari 2025.

Susiwijono juga menjelaskan bahwa saat ini monumen Reog Ponorogo setinggi 126 meter hampir rampung dikerjakan. Sehingga dengan terbangunnya monumen tersebut dapat membuat satu ekosistem pelestarian budaya.

“Sekaligus menghidupkan ekonomi di Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya,” lanjutnya

Susiwijono yakin dengan adanya pengembangan sektor kebudayaan di sekitar Ponorogo ini dapat meningkatkan perekonomian secara masif. Bahkan ia mengatakan dapat berkontribusi lebih dari 50 persen dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo.

“Kami yakin kalau ini kita kembangkan betul, bisa berkontribusi 50 persen lebih dari PDRB Ponorogo, kita akan berharap ke sana,” tegasnya. Medcom.id/Joy Jones

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Gaya Reog Ponorogo UNESCO