Kelompok kesenian ebeg atau kuda lumping di daerah Pancurawis, Kelurahan Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Kamis, 4 Agustus 2022. Pentas kesenian ini dalam rangka HUT RI tahun 2022.
Kelompok kesenian ebeg atau kuda lumping di daerah Pancurawis, Kelurahan Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Kamis, 4 Agustus 2022. Pentas kesenian ini dalam rangka HUT RI tahun 2022.
Ebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang menggunakan boneka kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan kepalanya diberi ijuk sebagai rambut.
Ebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang menggunakan boneka kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan kepalanya diberi ijuk sebagai rambut.
Tarian Ebeg di daerah Banyumas menggambarkan prajurit perang yang sedang menunggang kuda. Gerak tari yang menggambarkan kegagahan diperagakan oleh pemain Ebeg.
Tarian Ebeg di daerah Banyumas menggambarkan prajurit perang yang sedang menunggang kuda. Gerak tari yang menggambarkan kegagahan diperagakan oleh pemain Ebeg.
Selain itu, Ebeg dianggap sebagai seni budaya yang benar-benar asli dari Jawa Banyumasan mengingat didalamnya sama sekali tidak ada pengaruh dari budaya lain. Berbeda dengan Wayang yang merupakan apresiasi budaya Hindu India dengan berbagai tokoh-tokohnya.
Selain itu, Ebeg dianggap sebagai seni budaya yang benar-benar asli dari Jawa Banyumasan mengingat didalamnya sama sekali tidak ada pengaruh dari budaya lain. Berbeda dengan Wayang yang merupakan apresiasi budaya Hindu India dengan berbagai tokoh-tokohnya.

Mengenal Ebeg, Kesenian Kuda Lumping Asal Banyumas

04 Agustus 2022 17:10
Banyumas: Kelompok kesenian ebeg atau kuda lumping di daerah Pancurawis, Kelurahan Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Kamis, 4 Agustus 2022. Pentas kesenian ini dalam rangka HUT RI tahun 2022.

Ebeg merupakan bentuk kesenian tari daerah Banyumas yang menggunakan boneka kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan kepalanya diberi ijuk sebagai rambut. Tarian Ebeg di daerah Banyumas menggambarkan prajurit perang yang sedang menunggang kuda. Gerak tari yang menggambarkan kegagahan diperagakan oleh pemain Ebeg.

Selain itu, Ebeg dianggap sebagai seni budaya yang benar-benar asli dari Jawa Banyumasan mengingat didalamnya sama sekali tidak ada pengaruh dari budaya lain. Berbeda dengan Wayang yang merupakan apresiasi budaya Hindu India dengan berbagai tokoh-tokohnya. 

Biasanya dalam pertunjukkan ebeg dilengkapi dengan atraksi barongan, penthul & cepet. Dalam pertunjukkannya ebeg diiringi oleh gamelan yang lazim disebut bendhe. Kesenian ini mirip dengan jathilan, kuda kepang dan kuda lumping di daerah lain.

Diperkirakan kesenian Ebeg ini sudah ada sejak zaman purba, tepatnya ketika manusia mulai menganut aliran kepercayaan animisme dan dinamisme. Salah satu bukti yang menguatkan Ebeg dalam jajaran kesenian tua adalah adanya bentuk-bentuk in trance (kesurupan) atau wuru. MI/Tosiani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KHL)

Gaya kesenian jawa tengah

GRAFIS