Jakarta: Kekayaan budaya yang dibawa oleh migrasi di seluruh dunia, nostalgia kekeluargaan dan hiruk pikuk kehidupan di London menandai hari kedua Pekan Mode kota itu pada hari Sabtu, 17 Februari 2024 ketika para desainer pendatang baru memamerkan gaya mereka untuk musim mendatang.
Sekitar 60 desainer, mulai dari talenta yang sedang naik daun hingga merek terkenal seperti Burberry, memamerkan desain baru mereka selama lima hari, dengan harapan dapat menarik minat pembeli dan influencer mode.
Edisi peringatan 40 tahun acara ini juga memperkenalkan keragaman dan inklusivitas yang lebih besar dalam hal bentuk tubuh, usia, dan warna kulit para model, serta koleksi para desainer.
Multikulturalisme menjadi sorotan. Merek Labrum London milik desainer kelahiran Sierra Leone, Foday Dumbuya, menutup hari itu dengan koleksi 'Journey Through Colour', merayakan keberagaman budaya yang dibawa oleh para imigran.
Pemenang Penghargaan Elizabeth II untuk Desain Inggris 2023 berfokus pada permainan tekstur, pola surat kabar, atau pola monogram pada potongan yang lebih klasik.
Ada banyak corak warna dari biru tua hingga hitam, oranye, coklat, kuning, dan hijau sama banyaknya dengan 'kisah-kisah inspiratif' dari para imigran.
Beberapa model mengenakan koper sebagai penutup kepala, merujuk pada orang-orang yang melarikan diri dari konflik dengan membawa serta barang-barang mereka.
“Orang-orang pindah karena alasan yang berbeda-beda, dan ketika mereka pindah, mereka ikut memindahkan budayanya. Dan kami ingin merayakannya malam ini,” kata Dumbuya kepada AFP.
Salah satu model di punggungnya membawa bingkai besar berisi puluhan bendera negara-negara yang terlibat dalam migrasi penting sepanjang sejarah, termasuk bendera Palestina.
Itu adalah pesan politik dan seruan toleransi, bantah penciptanya.
"Ini hanya untuk menunjukkan bahwa Anda harus saling mendukung. Di mana kita berada tidak menjadi masalah. Kehidupan masyarakat adalah yang terpenting," kata Dumbuya. AFP PHOTO/Henry Nicholls Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News