Seperti anak muda penyandang autisme lainnya di Tiongkok, Victor telah lama menghadapi stigma di negara di mana kondisinya sering disalahpahami.
Di Tiongkok, autisme sering disebut sebagai 'penyakit kesepian' dan anak muda dengan kondisi tersebut dikenal sebagai 'anak bintang'.
Manfaat aktivitas berkuda
Tetapi sebuah badan amal bernama Horses Offering People Enrichment (HOPE) mencoba membantu dengan mengkampanyekan manfaat kesehatan mental dari aktivitas berkuda.
Yang ingin dilakukan HOPE adalah membantu anak autis membangun kepercayaan diri dan memperkuat keterampilan koordinasi mereka.
Victor, yang juga menderita gangguan penglihatan, telah menunggang kuda di HOPE selama lebih dari delapan tahun.
Di sela-sela sesi, yang memiliki pelatih yang membimbing siswa melalui aktivitas menunggang kuda yang disesuaikan, dia juga membantu memberi makan dan merawatnya.
Ibunya, Stella, mengatakan kepada AFP bahwa dia telah melihat kemajuan yang nyata dalam kemampuannya mendengarkan instruksi dan mengoordinasikan gerakannya.
"Dari sudut pandang saya sebagai orang tua, saya telah melihat menunggang kuda membawa perubahan pada dirinya," katanya.
Di pusat berkuda HOPE, kuda dan manusia bersatu, udara dipenuhi derap kaki saat hewan mengikuti petugas di sekitar lokasi.
Dengan kuda-kuda menjulang tinggi di atas kepala anak-anak, pelatih dengan lembut membantu siswa menaiki balok kayu agar mereka siap beraksi. AFP PHOTO/Wang Zhao Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News