"Konsumsi premium sangat berbahaya untuk kesehatan," kata Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudi, di Jakarta, Kamis, 5 November 2020.
Safrudi menjelaskan BBM oktan rendah akan membuat pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna. Ini terjadi, karena terbakarnya BBM di dalam ruang bakar hanya karena tekanan mesin, bukan karena percikan api dari busi.
"Akibatnya membuat banyak BBM terbuang dan menjadi emisi hidrokarbon, karbon monoksida (CO), dan nitrogen dioksida melalui knalpot. Emisi hidrokarbon inilah yang memicu kanker," tambahnya.
Berdasar riset KPPB bersama Universitas Indonesia (UI), rata-rata air seni masyarakat Jakarta mengandung polysiclic aromatic hydrocarbons (PAH) 2.200 mg kreatinina. Angka tersebut, lanjut Safrudin, sangat tinggi karena standar World Health Organizazation (WHO) hanya memperbolehkan 500 mg kreatinina.
Selain itu, di dalam urine juga ditemukan benzene yang juga sangat tinggi, yaitu 8,9 mg. Angka tersebut jauh di atas standar WHO, yaitu maksimal hanya boleh 0,3 mg kreatinina. Dari temuan itu, PAH dan benzene pada urine masyarakat Jakarta tersebut berasal dari pencemaran hidrokarbon kendaraan bermoto
"Jadi sangat wajar jika angka penderita kanker di Jakarta tinggi dan terus meningkat. Tak hanya kanker, berbagai penyakit lain yang tak kalah berbahaya juga mengintai. Karbon monoksida yang dihasilkan juga bersifat racun dan nitrogen dioksida memicu penyakit paru-paru," ungkapnya.
Karena itu, langkah pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) mendorong penggunaan bahan bakar ron tinggi seperti pertamax, sangat bagus untuk mengurus dampak buruk polusi. Program Langit Biru perlu terus diperluas.
Menurut KPPB, semakin tinggi pengunaan BBM ron tinggi, maka risiko pencemaran lingkungan yang hilirnya berdampak pula pada kesehatan manusia akan semakin rendah. Sehingga tepat kebijakan untuk terus edukasi publik untuk tidak lagi menggunakan premium.
Pengamat Otomotif Jusri Pulubuhu menambahkan dengan edukasi bagus yang dijalankan pemerintah, secara perlahan publik akan menyadari dampak positif menggunakan BBM ron tinggi. Bahkan, pemerintah disarankan tak ragu untuk mulai sepenuhnya menyalurkan BBM ron tinggi.
"Pemerintah sebenarnya hanya perlu melakukan stop produk BBM oktan dan cetane rendah. Sudah saatnya masyarakat menggunakan BBM Ron tinggi karena memiliki banyak kelebihan, mesin awet, tenaga kendaraan terjaga, dampak buruk terhadap lingkungan juga lebih kecil, dibanding bahan bakar oktan rendah," ujar Jusri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News