Kesadaran masyarakat harus terus didorong agar mulai memilah sampah dari rumah sehingga sampah memiliki daya guna (Foto:Freepik)
Kesadaran masyarakat harus terus didorong agar mulai memilah sampah dari rumah sehingga sampah memiliki daya guna (Foto:Freepik)

Mengelola Sampah Plastik agar Memberikan Manfaat Ekonomi

Rosa Anggreati • 24 September 2021 11:22
Jakarta: Manajemen sampah yang baik diperlukan dalam mengatasi persoalan timbunan sampah di Indonesia, terutama di kota besar. Apalagi saat ini Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara penghasil sampah terbanyak di dunia.
 
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan lebih dari 60 juta ton sampah per tahun. Setengahnya merupakan sampah organik rumah tangga dan 20 persen lainnya berupa sampah plastik.
 
Berbicara mengenai manajemen sampah yang baik, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, mengelola sampah mulai dari tingkat tapak. Kedua, sirkular ekonomi yang dilakukan berbagai sektor. Ketiga, sampah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
 
"Kesadaran masyarakat harus terus didorong agar mulai memilah sampah dari rumah sehingga sampah memiliki daya guna," kata Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati.
 
Untuk itu pemerintah akan terus memberikan dukungan dan mendorong masyarakat agar mengelola sampah sehingga memiliki manfaat ekonomi melalui berbagai program.
 
"Jangan sampai ketika masyarakat sudah memilah sampahnya dari rumah, akhirnya sampah tersebut akan menjadi sia-sia dan berakhir menjadi timbunan limbah yang tidak bermanfaat," ucap Vivien.
 
Kerja sama multi-stakeholder diperlukan untuk meningkatkan dan menggalakkan kegiatan sirkular ekonomi sebagai salah satu cara mengatasi isu sampah plastik. Kerja sama ini mencakup kegiatan edukasi dan mendukung waste management di rumah dan lingkungan masyarakat.
 
Untuk menggerakkan ekonomi sirkular, Le Minerale bekerja sama dengan ADUPI dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) melakukan inisiasi proyek Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional, pada Februari 2021.
 
Model ekonomi sirkular bertujuan untuk memperpanjang masa pakai sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna dan dimanfaatkan kembali. Selain itu juga sebagai alternatif bahan baku atau didaur ulang menjadi produk baru, sehingga dapat menghemat biaya produksi atau menjadi produk baru.
 
IPI berperan sebagai pengepul sampah yang mengoleksi sampah plastik dan galon. Saat ini IPI membina 3,7 juta anggota di 25 provinsi seluruh Indonesia.
 
Sementara, ADUPI mengolah sampah plastik menjadi bahan baku untuk dijadikan produk baru yang bernilai ekonomi tinggi.
 
Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya Ronald Atmadja menjelaskan Le Minerale meyakini sirkular ekonomi merupakan solusi baik untuk mengatasi masalah sampah plastik. Pihaknya juga berkomitmen tinggi untuk mendukung upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah bersinergi.
 
"Kerja sama ketiga pihak ini diharapkan semakin luas dan bermanfaat. Inisiatif Le Minerale beserta para mitra ini juga diharapkan dapat menjadi solusi tepat dalam mengatasi permasalahan sampah plastik," kata Ronald Atmadja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan