PLTS. Foto: PLN
PLTS. Foto: PLN

Kebutuhan Listrik Terus Meningkat, Energi Terbarukan Bakal Jadi Andalan PLN

Annisa ayu artanti • 06 Mei 2024 19:23
Jakarta: PLN Indonesia Power (PLN IP) mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa mendatang dengan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT).
 
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, untuk menuju net zero emission bukan suatu hal mudah. Sebab itu, sebagai Subholding PLN Indonesia Power berupaya keras untuk mencapainya.
 
"PLN sudah dan terus berupaya keras untuk membuat solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi," kata Edwin saat bahas transisi energi dalam forum Asia Pacific Energy Talks, dikutip Senin, 6 Mei 2024.
 
Tidak hanya memikirkan pemenuhan listrik saat ini, Edwin mengungkapkan, pihaknya juga memikirkan pasokan listrik di masa depan. Korporasi pun telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun ke depan.
 
"35 tahun dari sekarang beban akan sangat tinggi, jadi kami perlu melihat energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," ujar Edwin.
 
Baca juga: Pengembangan PLTS Kejar Target Bauran EBT 23% di 2025

Pengembangan EBT PLN IP belum cocok diterapkan

Menurut Edwin, dengan mempertimbangkan berbagai hal, pengembangan EBT yang disiapkan PLN IP saat ini memang belum cocok diterapkan. Dengan begitu penerapannya ke depan seiring dengan perkembangan teknologi, sehingga bisa realistis digunakan.

"Saat ini kami sudah mulai mengenalkan EBT hidro, panas bumi, nuklir dan co-firing amonia. Namun ini belum dapat digunakan sekarang, karena akan berdampak pada kenaikan biaya listrik. Jadi kami menunggu kematangan teknologi dan kemudian kami akan menggunakannya untuk menekan emisi karbon," jelas Edwin.
 
Edwin mengungkapkan, sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power pun telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023.
 
Menurut Edwin, dalam proyek Hijaunesia 2023 PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.
 
"Melalui inisiatif ini kita genjot pengembangan EBT yang telah tercantum dalam RUPTL 2021-2030, dengan kapasitas total mencapai 1.055 MW," kata Edwin.
 
PLN IP juga akan mengakselerasi pembangunan PLTS yang ada di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari yang pernah dilakukan.
 
"Pembangunan pembangkit tersebut dengan proses paralel antara lain pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," ucap Edwin.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan