"Pembeli mobil Electric Vehicle (EV) orang yang sudah punya mobil bukan orang yang baru mau punya mobil, jadi orang lihat dari sisi bahan bakar kalau keluar kota harus cari pengisiannya," jelas Direktur Operasi PT Haleyora Power, anak usaha PLN, Diksi Erfani Umar, Sabtu, 2 Desember 2023.
baca juga: Banyaknya! Indonesia Bisa Adopsi 100 Juta kendaraan Listrik Di Tahun 2060 |
Dia mengatakan tantangan PLN selanjutnya adalah menghidupkan kepercayaan pembeli dengan pembangunan SPKLU di beberapa daerah. PLN sudah memulainya dengan menghadirkan SPKLU di kantor PLN serta beberapa intansi pemerintahan. "Kami melibatkan swasta untuk charging station ini akan menjadi kerja sama untuk menaikan ratio charging point untuk EV," jelas dia.
Ratio kendaraan dengan titik pengisian listrik publik di Indonesia masih mencapai 20,1 atau diatas data global sebesar 15.9. Namun, pertumbuhan infrastruktur listrik di indonesia sudah mencapai 77 persen yang diatas standar global sebesar 21 persen pada 2022.
Dia menambahkan saat ini home charging untuk pengisian kendaraan listrik yang dipasang Haleyora mencapai 6000 dengan kapasitas beragam seperti 22 kw, 35 kw dan 7 kw. Perbedaan kapasitas itu karena masing-masing produsen kendaraan listrik menggunakan standar kapasitas yang berbeda beda.
Sementara itu, Managing Director Utomodeck Group Anthony Utomo mengatakan tren kendaraan listrik yang semakin meningkat karena naiknya kesadaran publik terhadap krisis iklim mendorong upaya pengadaan SPKLU yang lebih masif lagi.
"Saat ini kondisinya kendaraan listrik membludak, tapi SPKLU masih sangat terbatas. Kalau tidak segera diatasi maka peminat kendaraan listrik bisa stuck bahkan menurun," jelas dia.
kerja sama pembangunan SPKLU
Utomodeck Group pun melakukan kemitraan strategis dengan anak perusahaan PT PLN (Persero), yakni PT Haleyora Power. Kerja sama ini terkait rencana inklusif Operation and Maintenance (OnM) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia.Lini bisnis Utomodeck Group, yakni Utomo Chargeplus, memiliki teknologi berupa ultra-fast ev charging device tipe Inferno yang digadang-gadang mempunyai kemampuan mengisi daya kilat. Teknologi SPKLU ini cocok diinstal untuk area perkantoran, apartemen, pusat perbelanjaan, dan ruang publik lainnya.
Selain itu, Utomodeck Group sebagai technology enabler di bidang solusi bisnis berkelanjutan juga sudah melakukan pembangunan PLTS melalui Utomo SolaRUV yang membuat produsen PLTS Terapung yang akan diproduksi di Indonesia untuk mendukung transisi energi bersih Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News