Dalam Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional ini Le Minerale dan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) bekerja sama agar rantai daur ulang sekaligus aktivitas ekonomi sirkular berjalan (Foto:Instagram ADUPI)
Dalam Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional ini Le Minerale dan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) bekerja sama agar rantai daur ulang sekaligus aktivitas ekonomi sirkular berjalan (Foto:Instagram ADUPI)

Terapkan Ekonomi Sirkular Bersama Le Minerale, ADUPI Siap Tambah 13 Mitra Pengepul dan Bank Sampah Induk

Rosa Anggreati • 30 Januari 2022 10:00
Jakarta: Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menggandeng stakeholder menginisiasi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) sejak Februari 2021.
 
Direktur Jenderal PLSB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien menyebutkan penanganan sampah dilakukan dengan prinsip 3R yaitu reduce, reuse, recycle, dan ekonomi sirkular. Prinsip tersebut menjadi kerangka kerja (frame work) dalam kebijakan nasional dan strategi pengelolaan sampah di darat maupun laut. 
 
Dalam Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional ini Le Minerale, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Ikatan Pemulung Indonesia, dan Waste for Change bekerja sama agar rantai daur ulang sekaligus aktivitas ekonomi sirkular berjalan.

Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Christine Halim mengatakan kegiatan daur ulang limbah plastik adalah salah satu penggerak kegiatan ekonomi berbasis sirkular.
 
Sejak dibentuk pada 2015 hingga 2021, ADUPI tercatat memiliki delapan mitra pengepul dan bank sampah induk, yaitu UD Raisa Naura, UD Badak Benteng, UD Indah Plastik, UD Mulia Jaya Plastik, PT Kita Bumi Global, UD Tamara Jaya Plastik, Bank Sampah Induk Bersinar, dan Bank Sampah Induk Mounthrash.
 
Selama rentang April-Desember 2021, lebih dari 4 ribu ton bahan baku plastik dikumpulkan untuk dimasukkan kembali ke siklus daur ulang.
 
Pada tahun 2022, ADUPI memantapkan komitmen dengan menggalakkan edukasi, kampanye, sekaligus meningkatkan serapan bahan baku daur ulang plastik di Indonesia. 
 
Tahun ini, ADUPI menargetkan menambah mitra baru yang diperkirakan mencapai 13 mitra pengepul dan bank sampah induk. Penambahan mitra baru tersebut sekaligus memperluas area pengumpulan di Jabodetabek, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
 
Saat ini, ADUPI berkolaborasi dengan Le Minerale dalam proses daur ulang botol PET (Polyethylene Terephthalate) untuk mendukung ekonomi sirkular melalui Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale. 
 
"Le Minerale sebagai salah satu produsen air minum yang menggunakan plastik sebagai kemasan produk, memiliki komitmen tinggi dan bersinergi terhadap upaya pemerintah dan lingkungan dalam hal pengelolaan sampah khususnya plastik," kata Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya Ronald Atmadja.
 
Sebagai informasi, PET merupakan jenis plastik yang banyak digunakan sebagai bahan baku produk plastik, di antaranya kemasan botol dan galon air minum. 
 
PET menjadi primadona karena keunggulan sifatnya, yakni berwarna jernih, ringan, mudah dibentuk, dan tidak mudah pecah. Kemasan plastik yang berbasis PET juga lebih higienis dan aman digunakan, mudah didaur ulang, dan bernilai ekonomis relatif tinggi. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan