Head of Corporate Communications Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan, menyampaikan Chandra Asri Group berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan mahasiswa dari dalam dan luar negeri yang berpartisipasi dalam acara Global Volunteer oleh AIESEC UI mengenai konsep ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah.
baca juga: Begini Jurus Chandra Asri Jadi Perusahaan Berdaya Saing Global |
"Peran generasi muda sangatlah krusial dalam mencapai keberlanjutan lingkungan karena mereka adalah pelaku sekaligus penggerak masyarakat. Kami percaya dengan adanya kesadaran generasi muda akan nilai ekonomi sampah plastik, maka mereka akan selalu mencari solusi inovatif untuk menangani limbah ini secara efektif," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Februari 2024.
Kelola sampah dari rumah tangga
Oleh karena itu, Chandra Asri Group terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dari awal hingga akhir dengan pendekatan end-to-end waste management. "Kami yakin upaya ini perlu disebarkan agar dapat menginspirasi generasi penerus untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari mereka," tegas dia.Chandra Asri Group menginisiasikan pendirian IPST ASARI, yang berkolaborasi dengan KSM Sehati Maju Bersama, untuk mengolah sampah plastik low-value menjadi bahan bakar dengan merek PLUSRI yang setara minyak tanah, bensin, dan solar. Bahan baku yang dipasok ke IPST ASARI berasal dari sampah rumah tangga warga sekitar, sampah perkantoran dari pabrik petrokimia Chandra Asri Group, dan juga sampah plastik yang terkumpul dari program Sagara.
Program Sagara juga merupakan inisiatif Chandra Asri Group di wilayah pesisir Desa Anyar yang bertujuan mengedukasi nelayan, masyarakat wilayah pesisir, dan lingkungan sekitarnya mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumber guna mencegah sampah bocor ke laut.
"Melalui Sagara, sampah plastik bernilai ekonomi tinggi serta kertas, logam/besi, dan beling dikumpulkan dan dikonversi menjadi tabungan senilai rupiah. Sedangkan, sampah plastik bernilai ekonomi rendah, seperti sampah kantong kresek, disalurkan dan diolah oleh IPST ASARI menjadi bahan bakar minyak, untuk kemudian didistribusikan kembali untuk keperluan masyarakat dan UMKM di Desa Anyar," jelas dia.
Chandra Asri Group berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah plastik dengan memberikan nilai tambah (added value) pada produk dan memberi manfaat bagi masyarakat yang terlibat.
Terhitung sepanjang 2023, fasilitas IPST ASARI telah mengelola 15.927 kg sampah plastik dan menghasilkan 5.944,5 liter bahan bakar minyak (PLUSRI). Lebih lanjut, kolaborasi dengan organisasi kepemudaan seperti AIESEC juga turut menjadi upaya Chandra Asri Group dalam melibatkan generasi muda dalam upaya meminimalisir isu sampah plastik.
Manajemen pengelolaan sampah plastik
Sejumlah 30 peserta yang terdiri dari mahasiswa nasional dan internasional ini berkesempatan untuk terlibat dalam aktivitas pengelolaan sampah dengan konsep end-to-end plastic waste management yang terdiri dari beberapa rangkaian, diantaranya pengumpulan sampah, pemilahan sesuai jenisnya, dan pengolahan sampah plastik dengan metode pirolisis menjadi bahan bakar minyak.Peserta Global Volunteer asal India yang sedang menempuh studi di Monash University Australia, Pratham Gupta berbagi pengalamannya mengunjungi IPST Asari.
"Dalam kunjungan ini, saya mendapat pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kolaborasi lintas bangsa dalam menjaga lingkungan hidup. Melalui diskusi dan kegiatan praktis di IPST ASARI ini, saya menjadi lebih yakin, kami, sebagai pemuda, memiliki peran yang signifikan dalam menciptakan perubahan positif bagi lingkungan," jelas dia.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan konsep pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkuler kepada generasi muda peserta acara Global Volunteer, yaitu program pertukaran yang melibatkan peran pemuda dunia untuk melaksanakan proyek sosial di lingkungan lintas budaya yang diselenggarakan oleh organisasi non-profit kepemudaan internasional terbesar di dunia, AIESEC, cabang Universitas Indonesia (UI). Adapun para peserta berasal dari enam negara, yakni Hong Kong, Tiongkok, India, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News