Perubahan besar seringkali berawal dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.
Perubahan besar seringkali berawal dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.

Langkah Membumi Menunjukkan Cara Baru Menghadapi Perubahan Iklim

Arif Wicaksono • 31 Desember 2025 09:23
Jakarta: Perubahan iklim kini tidak lagi terasa sebagai isu abstrak. Banjir, cuaca ekstrem, dan bencana ekologis yang kian sering terjadi membuat banyak orang mulai bertanya bukan hanya apa yang salah, tetapi apa yang bisa dilakukan untuk mencegah ini. 
 
Di tengah keresahan itu, pendekatan terhadap keberlanjutan pun ikut bergeser dari sekadar kampanye, menuju aksi yang bisa dijalani dalam kehidupan sehari-hari.
 
Baca juga: I-CAN, Pusat Riset Baru IPB Ini Bisa Jadi Game Changer Atasi Krisis Lingkungan

Transformasi cara pandang tersebut menjadi benang merah dalam Impact Report Langkah Membumi Ecoground 2025, laporan yang dirilis oleh Blibli Tiket Action, payung program ESG dari ekosistem Blibli, tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma.
 
Laporan ini tidak sekadar merekam angka, tetapi menandai evolusi Langkah Membumi dari sebuah acara tahunan menjadi ruang pembelajaran kolektif tentang bagaimana keberlanjutan bisa diterapkan secara nyata.

Memasuki tahun keempat penyelenggaraannya, Langkah Membumi Ecoground 2025 tampil dengan pendekatan yang lebih membumi. Olahraga, gaya hidup, dan komunitas dipadukan dalam satu ekosistem yang memungkinkan pengunjung mengalami praktik keberlanjutan, bukan hanya mendengarnya. Empat zona utama yakni Eco Motion, Eco Market, Eco Labs, dan Eco Stage yang dirancang sebagai simulasi kehidupan sehari-hari yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
 
“Keberlanjutan tidak harus terasa rumit atau jauh dari keseharian. Ketika ruang publik dirancang dengan lebih sadar dampak, kebiasaan baru bisa tumbuh dari pilihan-pilihan sederhana,” ujar COO & Co-Founder Blibli Lisa Widodo. 
 
Menurutnya, Impact Report ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar seringkali berawal dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.
 
Pendekatan tersebut tercermin dalam pengelolaan acara secara menyeluruh. Keberlanjutan tidak ditempatkan sebagai pesan tambahan, melainkan menjadi dasar pengambilan keputusan, mulai dari pemanfaatan infrastruktur eksisting, pengelolaan limbah, hingga penyediaan fasilitas publik. 
 
Selama dua hari pelaksanaan, seluruh limbah acara berhasil dipilah dan dikelola, dengan 187 kilogram sampah tidak berakhir sebagai limbah tak terkelola. Kehadiran 12 water refill station menyediakan 741 liter air minum dan mencegah penggunaan lebih dari seribu botol plastik sekali pakai.
 
Untuk memastikan dampak tersebut terukur, Blibli bekerja sama dengan Life Cycle Indonesia (LCI) melakukan evaluasi berbasis standar internasional ISO 14040/44 untuk lingkungan dan ISO 14075 untuk aspek sosial. Hasilnya, total emisi acara tercatat sebesar 94,1 kg CO₂e, angka yang ditekan melalui efisiensi energi dan praktik penggunaan ulang material.
 
Namun, Langkah Membumi tidak berhenti pada pengurangan jejak karbon acara. Melalui kolaborasi lintas komunitas dan mitra, terkumpul donasi 110.500 pohon mangrove yang dalam delapan tahun mendatang diperkirakan mampu menyerap hingga 3.635,5 ton CO₂. Pohon-pohon tersebut berasal dari partisipasi pengunjung, komunitas olahraga, hingga dukungan brand dan mitra keberlanjutan.
 
Yang paling menarik, dampak Langkah Membumi justru terlihat pada perubahan sikap pengunjung. Survei internal menunjukkan mayoritas peserta berasal dari generasi muda, dan lebih dari separuh menyatakan niat untuk mengubah perilaku keberlanjutan mereka setelah menghadiri acara. Temuan ini menegaskan bahwa pengalaman langsung di ruang publik dapat menjadi pemicu transisi dari kesadaran menuju tindakan.
 
Wakil Menteri Lingkungan Hidup RI, Diaz Hendropriyono, menilai pendekatan tersebut sebagai contoh praktik edukasi lingkungan yang relevan dengan zaman. 
 
“Saya mengapresiasi Langkah Membumi Ecoground sebagai ruang edukatif yang tidak hanya mengajak masyarakat memahami isu lingkungan, tetapi juga menunjukkan praktik nyata, termasuk pengelolaan acara yang bertanggung jawab,” ujar dia.
 
Peran generasi muda juga diperkuat melalui program Langkah Membumi Goes to University, hasil kolaborasi Blibli Tiket Action dengan Act of Love dan inisiatif keberlanjutan yang diinisiasi Cinta Laura Kiehl. Program ini telah menjangkau lebih dari 800 mahasiswa di tiga universitas, membuka ruang dialog sekaligus mendorong mahasiswa menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing.
 
“Impact Report membuktikan bahwa saat satu orang melakukan satu micro habit dan itu dilakukan oleh banyak orang, hal tersebut menjadi ripple effect yang menghasilkan dampak jangka panjang,” ujar Cinta Laura Kiehl, Changemaker Partner Langkah Membumi. 
 
Momentum awal 2026 menjadi konteks penting bagi perilisan laporan ini. Saat banyak orang menyusun resolusi baru, Langkah Membumi mengajak publik untuk memulai dari langkah-langkah yang realisti mengurangi limbah, lebih sadar dalam memilih produk, dan terlibat aktif dalam komunitas.
 
Pesan serupa disampaikan Sandiaga Uno, Founder Yayasan Indonesia Setara, yang terlibat dalam kolaborasi penanaman pohon bersama Langkah Membumi. Menurutnya, tantangan lingkungan hanya bisa dijawab melalui aksi bersama yang konsisten dan berjangka panjang.
 
Melalui Impact Report Langkah Membumi Ecoground 2025, Langkah Membumi menegaskan satu hal  bahwa keberlanjutan bukan sekadar agenda tahunan atau jargon hijau. Ia adalah proses membangun kebiasaan, dimulai dari ruang publik, diperkuat oleh kolaborasi, dan dijalani dalam kehidupan sehari-hari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan