baca juga: Asosiasi Minta Kebijakan Pemerintahan Prabowo Lebih Mendorong Perkembangan Koperasi |
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan sertifikat dana layanan masyarakat dari BPDLH merupakan wujud dukungan pemerintah kepada masyarakat dalam kerja aksi lingkungan.
Dana tersebut, katanya lagi, bukan APBN, tetapi dana yang berasal dari filantropi, dari bilateral kerja sama iklim seperti Norwegia, Jerman, dan juga multilateral seperti GCF, GEF, termasuk Bezos Earth Fund.
baca juga:
Tak Bisa Berdiri Sendiri, Pelaku UMKM Butuh Didampingi |
"Dana-dana seperti ini untuk aksi iklim, untuk Folu Net Sink, untuk aksi lingkungan, ekonomi sirkular, dan lain-lain yang terus berkembang dan akan dilanjutkan," kata dia dikutip dari Antara, Kamis, 15 Agustus 2024.
BPDLH merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung kerja-kerja masyarakat bagi lingkungan yang perlu difasilitasi.
Sejumlah penerima manfaat, di antaranya para penerima Kalpataru, sekolah Adiwiyata, perguruan tinggi, kelompok bank sampah, penggerak ekosistem ekonomi sirkular seperti Koperasi Pemulung Berdaya.
Layanan dana masyarakat untuk lingkungan dari BPDLH diproyeksikan dengan skala senilai USD2.000 hingga USD50.000.
Perwakilan Koperasi Pemulung Berdaya Listiarsih mengatakan dana layanan pembiayaan ekonomi sirkular yang dipercayakan akan digunakan untuk mengembangkan koperasi.
"Dengan demikian, para pemulung yang telah menjadi anggota koperasi bisa merasakan manfaatnya dan semakin berdaya dalam meningkatkan kesejahteraannya," katanya.
Menurut dia, pemulung memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah, namun seringkali terpinggirkan. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi terhadap kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dengan memberikan dana layanan pembiayaan dari BPDLH tersebut.
Listiarsih menambahkan sertifikat tersebut diserahkan Presiden Jokowi di ajang Festival Lingkungan Iklim Kehutanan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2 di Jakarta Convention Center (JCC), 9 Agustus 2024 lalu.
Kerja sama kemitraan bisnis daur ulang
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan awalnya Koperasi Pemulung Berdaya merupakan mitra binaan perusahaan dalam upaya pengelolaan sampah plastik.Saat ini, kerja sama Koperasi Pemulung Berdaya dengan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) tersebut masih terus berlanjut. Koperasi Pemulung Berdaya menyuplai recycle PET (rPET) untuk digunakan menjadi kemasan botol baru.
Koperasi Pemulung Berdaya dibentuk pada 2013 bergerak di bidang produksi cacahan daur ulang plastik dan simpan pinjam, koperasi ini juga menjadi lembaga yang menaungi unit bisnis daur ulang.
Dengan jaringan bisnis yang terus berkembang, Koperasi Pemulung Berdaya memiliki omzet hingga Rp20 miliar per tahun pada 2023 dan mampu berhasil mengumpulkan lebih dari 2.000 ton sampah botol PET dari seluruh unit bisnis daur ulang di Tangerang Selatan, di Gunung Sindur, Bogor, Sukabumi, Bekasi, dan Labuan Bajo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News