Foto: Grafis Medcom.id
Foto: Grafis Medcom.id

Konsumsi BBM Oktan Tinggi Bantu Perbaiki Kualitas Lingkungan

Ade Hapsari Lestarini • 01 Juli 2021 19:18
Jakarta: Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) beroktan rendah sudah mulai ditinggalkan banyak negara. Saat ini, banyak negara juga sudah menerapkan standar emisi gas buang akibat BBM fosil.
 
Adapun penggunaan standar emisi gas buang kendaraan bermotor pada dasarnya sudah tertuang dalam buku panduan ketika membeli sebuah kendaraan. Namun, pengguna kendaraan bermotor acap kali mengabaikan manfaat buku panduan tersebut.
 
Menurut pengamat otomotif Anton Fiat, hal ini karena masyarakat tidak terlalu melulu paham mengenai pemilihan BBM yang sesuai dengan kendaraan pribadinya.

"Karena kesadaran masyarakat itu perlu digugah, terkadang kita juga abai. Karena itu pabrikan otomotif bisa menyosialisasikan penggunaan BBM dengan kualitas baik. Jadi bagaimana petunjuk yang diterapkan itu bisa sampai, bukan hanya sebagai imbauan atau slogan," kata dia, saat dihubungi wartawan, dikutip Kamis, 1 Juli 2021.
 
Adanya sosialisasi penggunaan BBM berkualitas dengan baik ini bisa membantu masyarakat dalam mengurangi polusi udara. Penggunaan BBM yang tepat akan membuat mesin kendaraan lebih awet karena pembakarannya bisa lebih optimal, serta efisien dan tidak menimbulkan kerak pada mesin kendaraan bermotor.
 
Penerapan standar emisi gas buang ini diterapkan di dunia setelah dampak polusi udara dari kendaraan bermotor yang terbukti menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan dan bisa menimbulkan beragam gangguan kesehatan pada manusia.
 
Gas berbahaya yang terdapat dari emisi gas buang kendaraan itu antara lain adalah gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), dan partikulat lain (Particulate Matter/PM).
 
Seperti halnya yang saat ini dilakukan Pertamina dengan memberikan diskon dan sebagainya jika menggunakan pertamax, artinya masyarakat memang harus beralih ke penggunaan BBM yang lebih baik untuk kendaraan.
 
Dia mengatakan, tanpa disadari pabrikan di berbagai negara termasuk Indonesia sudah memberikan imbauan bahwa kendaraan mobil low cost green car (LCGC) yang dipasarkan di Indonesia itu telah mewajibkan peggunanya untuk memakai BBM jenis pertamax RON 92.
 
Guru Besar Kesehatan Lingkungan Universitas Indonesia (UI) Profesor Budi Haryanto pun mengajak masyarakat meningkatkan penggunaan BBM berkualitas yeng lebih ramah lingkungan. Karena, dengan penggunaan BBM oktan tinggi bisa berkontribusi terhadap perbaikan kualitas udara dan pengurangan risiko timbulnya gangguan kesehatan bagi masyarakat.
 
"Kalau kualitas bahan bakar bagus, maka kualitas udara pencemaran berkurang, artinya, semakin banyak kendaraan memakai BBM berkualitas, otomatis emisi yang keluar di udara juga semakin berkurang," ujar dia.
 
Oleh karena itu peningkatan konsumsi pertamax series akhir-akhir ini pun harus dipertahankan dan selalu ditingkatkan. Menurutnya, udara yang bersih dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Apalagi berbagai penelitian menunjukkan, terdapat hubungan antara polusi udara dan tingkat kematian penderita covid-19.
 
Penelitian yang dilakukan Harvard mencatat bahwa pasien covid-19 di wilayah tinggi polusi memiliki risiko kematian 4,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan di wilayah rendah polusi. Penelitian serupa juga dilakukan di Eropa, antara lain Italia, Prancis, Spanyol, dan Jerman. Dalam hal ini, European Public Health Alliance menyatakan bahwa polusi udara mengurangi peluang seseorang bertahan hidup dari wabah covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan