Menteri LHK Siti Nurbaya. Foto: dok KLHK.
Menteri LHK Siti Nurbaya. Foto: dok KLHK.

KLHK: Hari Lingkungan Hidup 2023 Cari Solusi Tangani Sampah Plastik

Ade Hapsari Lestarini • 12 Juni 2023 11:31
Jakarta: Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia atau World Environment Day 2023 mengusung tema Beat Plastic Pollution, yakni seruan untuk bertindak guna menangani sampah plastik dan mencari solusi terkait polusi plastik.
 
HLH yang diperingati setiap tanggal 5 Juni ini dimulai sejak 1972 ketika Majelis Umum PBB menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada saat Konferensi Stockholm. Setiap tahunnya, HLH dirayakan dengan tema yang berbeda-beda.
 
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan keberadaan penghargaan Kalpataru sangat penting. Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.

"Aktualisasinya dalam bentuk dan orientasi partisipasi yang lebih dan semakin luas atau wider participation, adopsi kebijakan-kebijakan yang berorientasi hijau serta jelasnya kaitan antara partisipasi dan hasil atau keluaran yang makin kental dimensi kelestariannya atau greener outcome," ungkap Menteri Siti, dilansir dari laman KLHK, Senin, 12 Juni 2023.
 
Menurut Siti, secara prinsip pendekatan penanganan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan harus dilakukan dengan pendekatan konstitusionalitas dan prosedural, sebagai refleksi kaitan antara demokrasi dan lingkungan, yakni demokrasi dan rasa untuk menjaga lingkungan.
 
"Ada kaitan filosofis, pelembagaan yang mendorong praktek atau rintisan untuk membangun nilai-nilai yang menghargai lingkungan, serta menerapkan secara mendasar prinsip kelestarian lingkungan atau deep-green pada penempatan dalam berbagai kebijakan)," jelasnya.
 
 
Baca juga: KLHK Bersihkan 135 Pantai Serentak di Hari Lingkungan Hidup Sedunia
 

Penerima Kalpataru 2023

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada Peringatan HLH 2023 ini memberi penganugerahan penghargaan Kalpataru 2023 kepada 10 penerima penghargaan dan satu penerima penghargaan khusus. Tokoh-tokoh tersebut adalah untuk kategori Perintis: Muhammad Ikhwan Am dari Sulawesi Selatan; Misman, Kalimantan Timur; Asep Hidayat Mustopa, Jawa Barat, dan Dani Arwanton, DKI Jakarta. Kemudian untuk kategori Penyelamat: Perkumpulan Pengelola Hutan Adat Dayak Abay Sembuak dari Kalimantan Utara; Yayasan Ulin, Kalimantan Timur, dan LPHK Damaran Baru, Aceh.
 
Selanjutnya untuk kategori Pengabdi diberikan kepada Arsyad dari Nusa Tenggara Timur. Penghargaan Kaplataru untuk kategori Pembina dianugerahkan kepada Petronela Merauje (Papua) dan Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi, M.Eg (Jawa Tengah). Selain itu, diberikan penghargaan khusus bidang Pengembangan Jejaring Ekowisata kepada H. Awam (Jawa Barat).
 
Peringatan HLH 2023 ini, KLHK juga menyelenggarakan Festival PeSona (Perhutanan Sosial Nasional) pada 5-7 Juni 2023 di Gedung Manggala Wanabakti. Festival ini dibuka untuk umum dan selama festival, dilaksanakan beberapa kegiatan anta lain: Temu Inovasi Perhutanan Sosial, Pameran Produk Hutan Sosial dan Coaching Clinic, Seminar/Talkshow dan Podcast, Pentas Seni Budaya dan Aneka Lomba untuk meningkatkan pemahaman dan kecintaan lingkungan.
 
Melalui event ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, apresiasi, dan membuka kesempatan semua pihak untuk berkolaborasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan. Penghargaan Kalpataru tidak hanya memberi penghargaan secara simbolis, namun untuk dampak yang lebih luas: memotivasi dan mendorong kesadaran, kepedulian, kepeloporan, dan peran aktif masyarakat dalam perlindungan, pengelolaan serta pelestarian fungsi lingkungan hidup dan kehutanan.
 
Menurut Siti, rangkaian kegiatan dalam Festival Pesona 2023 ini diharapkan dapat merefleksikan keberhasilan program Hutan Sosial dan sebagai apresiasi terhadap peran para pelaku Hutan Sosial yang telah berhasil melakukan inovasi, kreatifitas atau mendampingi dan menggerakan komunitas dalam mengelola dan melestarikan hutan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
 
"Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi platform untuk bertukar pikiran dan menerapkan langkah-langkah praktis termasuk bila mungkin menjadi arena seller meet buyer untuk membangun kolaborasi bagi masyarakat, pemerintah, pelaku hutan sosial, swasta dan akademisi dalam mengembangkan usaha hutan sosial," kata dia.
 
"Festival Pesona ini juga menjadi bagian penting dalam kerja-kerja kita dalam Perhutanan Sosial yang secara prinsip perhutanan sosial dibangun untuk keberpihakan pada masyarakat atau small holders, memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan serta membangun produktivitas dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat," terang Menteri Siti.
 
 
Baca juga: Jenis-jenis Sampah Plastik dan Cara Mengolahnya agar Tak Merusak Lingkungan
 
Pada kesempatan ini juga sebagai penanda dimulainya kegiatan inovasi perusahaan Proper Hijau dan Emas, akan diadakan penandatanganan kesepahaman/pernyataan kesanggupan antara enam perwakilan perusahaan Proper dengan Direktur Jenderal PSKL dan Direktorat Jenderal PPKL, yaitu PT Astra Internasional Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Semen Padang, PT Paiton Energy, PT PLN Indonesia Power, dan PT Pertamina Gas Negara.
 
Pada penghargaan Kalpataru ini, turut hadir juga Wakil Menteri LHK, para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama lingkup KLHK, Dewan Pertimbangan Kalpataru, Penasehat Senior Menteri, serta undangan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan