"Di Amerika Serikat dan Eropa sudah mengharuskan recycle content itu 25 persen masuk kepada produk. Jadi mau tidak mau kita harus memungut botol itu karena punya nilai ekonomis," ujar Christine Halim.
Hal ini bisa menjadi berkah bagi masyarakat dalam meningkatkan perekomian. Terlebih, plastik PET merupakan bahan yang mudah didaur ulang dibandingkan jenis plastik yang lain.
"Kami juga sudah melakukan banyak ekspor karena PET memang lebih bagus," ujarnya.
Daur ulang limbah plastik merupakan penggerak kegiatan ekonomi berbasis sirkular. Model ekonomi sirkular bertujuan untuk memperpanjang masa pakai sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna dan dimanfaatkan kembali.
Selain itu juga sebagai alternatif bahan baku atau didaur ulang menjadi produk baru, sehingga dapat menghemat biaya produksi atau menjadi produk baru.
Untuk menggerakkan ekonomi sirkular, Le Minerale bekerja sama dengan ADUPI dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) melakukan inisiasi proyek Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional, pada Februari 2021.
Kerja sama multi-stakeholder ini merupakan komitmen bersama untuk meningkatkan dan menggalakkan kegiatan sirkular ekonomi sebagai salah satu cara mengatasi isu sampah plastik. Kerja sama ini mencakup kegiatan edukasi dan mendukung waste management di rumah dan lingkungan masyarakat.
IPI berperan sebagai pengepul sampah yang mengoleksi sampah plastik dan galon. Saat ini IPI membina 3,7 juta anggota di 25 provinsi seluruh Indonesia. Sementara, ADUPI mempunyai peran melakukan pengolahan sampah plastik menjadi bahan baku untuk dijadikan produk baru yang bernilai ekonomi tinggi.
Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya Ronald Atmadja menjelaskan Le Minerale meyakini sirkular ekonomi merupakan solusi baik untuk atasi masalah sampah plastik. Pihaknya juga berkomitmen tinggi untuk mendukung upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah bersinergi.
"Kerja sama ketiga pihak ini diharapkan semakin luas dan bermanfaat. Inisiatif Le Minerale beserta para mitra ini juga diharapkan dapat menjadi solusi tepat dalam mengatasi permasalahan sampah plastik," katanya.
Dengan kolaborasi antara Le Minerale, ADUPI, dan IPI diharapkan dapat mampu mendorong Indonesia mandiri bahan baku ke depannya. Indonesia tidak perlu lagi mengimpor sampah untuk keperluan bahan baku industri daur ulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News