Weda Bay Project tanam satu juta mangrove dalam perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024. Foto: Istimewa.
Weda Bay Project tanam satu juta mangrove dalam perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024. Foto: Istimewa.

Demi Lingkungan, Kawasan Industri Weda Bay Tanam 1 Juta Mangrove

Husen Miftahudin • 13 Juni 2024 17:41
Jakarta: Weda Bay Project melakukan kegiatan penanaman satu juta mangrove dalam perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, di Tanjung Ulie, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Hal ini dilaksanakan demi keberlangsungan perusahaan (sustainability) dengan terus mengedepankan keseimbangan, pelestarian, dan perlindungan lingkungan.
 
Vice President PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Kevin He mengatakan, komitmen Weda Bay Project tersebut dilaksanakan demi keberlangsungan perusahaan (sustainability) dengan terus mengedepankan keseimbangan, pelestarian, dan perlindungan lingkungan.
 
"Kita bersama hidup dalam satu bumi. Menjadikan Weda Bay Project ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah kontribusi keseimbangan, kelestarian, dan perlindungan terhadap bumi dan seisinya sebagai warisan terbaik hari ini dan di masa depan," ungkap Kevin dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 13 Juni 2024.
 
Kevin menambahkan, Weda Bay Project senantiasa mengimplementasikannya mulai dari praktik paling sederhana, seperti pemilahan dan daur ulang sampah, pembersihan daerah aliran sungai dan area pantai, hingga yang lebih kompleks seperti melaksanakan reklamasi area tambang, rehabilitasi mangrove, dan transplantasi karang, serta membangun High Density Pool untuk mengolah limpasan air hujan menjadi air bersih yang dapat dimanfaatkan kembali.
 
"Kami bertekad mempraktikkan operasi tambang dan industri yang hemat energi, rendah polusi, hijau, asri, dan nyaman. Tentu dengan mematuhi setiap ketentuan dan perundang-undangan, serta mengikuti standar terbaik," ujar Kevin.
 
Pada kesempatan yang sama, Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 juga menjadi momentum pembangunan sanctuary yang terletak di area perusahaan. Sanctuary itu direncanakan seluas 11,51 hektare dan akan diisi oleh beragam flora dan fauna endemik Maluku Utara.
 
"Hal itu dilakukan guna menjaga nilai keanekaragaman hayati dan keluasan dalam menjaga kehidupan dan ekosistem lingkungan hidup serta menunjukkan komitmen perusahaan dalam melakukan pembangunan berkelanjutan," ungkap Deputy Manager Environment Industri Yofi Safutra.
 
Baca juga: OJK Tekankan Kerja Sama Antar Lembaga untuk Naikan Transaksi Bursa Karbon
 

Jadi pusat perkembangbiakan flora-fauna

 
Kepala BKSDA Maluku-Maluku Utara Danny Hendry Pattipeilohy mengatakan nantinya sanctuary itu akan berfungsi sebagai pusat penyelamatan satwa, pusat rehabilitasi, serta pusat pembesaran dan perkembangbiakan flora-fauna. Danny juga berharap sanctuary tersebut menjadi sarana dan media edukasi sekaligus wisata untuk seluruh karyawan di Weda Bay Project.
 
"Kami mendukung sepenuhnya pembangunan sanctuary. Ini akan menjadi lembaga konservasi khusus yang dikelola oleh manajemen Weda Bay Project di bawah pengawasan pemerintah sesuai dengan regulasi yang berlaku," ucap Danny.
 
Di lain pihak, Kepala Teknik Tambang (KTT) sekaligus General Manager HSE Iwan Kurniawan menjelaskan komitmen Weda Bay Project dalam upaya mewujudkan keseimbangan lingkungan juga terimplementasikan melalui penggunaan panel photovoltaic.
 
Saat ini total kapasitas pembangkit photovoltaic sekitar 200 ribu kWh per tahun. Pembangkit ini dapat menghemat sekitar 70 ton batu bara atau setara dengan mengurangi emisi karbon dioksida sebanyak 182 ton, sulfur dioksida 1,68 ton, dan nitrogen oksida 0,5 ton.
 
"Perusahaan juga menerapkan teknologi Flue Gas Desulphurization (FGD) yang mampu menurunkan parameter pencemaran SO? secara signifikan, sehingga emisi gas buang yang dihasilkan PLTU memenuhi standar nilai baku mutu yang ditetapkan pemerintah," tutur dia.
 
Dalam momen tersebut, BKSDA Maluku-Maluku Utara melepasliarkan puluhan burung endemik. Di antaranya 10 ekor burung Nuri Bayan Merah, sembilan ekor Kakatua, tiga ekor Nuri Bayan Hijau, dan dua ekor Nuri Kalung Ungu. Satwa-satwa yang dilepasliarkan di kawasan Weda Bay Project itu bersumber dari hasil temuan/sitaan petugas BKSDA dan juga dari hasil penyerahan masyarakat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan