Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability, CCEP Indonesia, Lucia Karina. Foto: Istimewa.
Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability, CCEP Indonesia, Lucia Karina. Foto: Istimewa.

Efisiensi Penggunaan Air untuk Hadapi Krisis Air Global

Arif Wicaksono • 23 Mei 2024 14:54
Bali: Di tengah krisis air global, lebih dari 2,4 miliar orang mengalami kekurangan air. Kemudian dua miliar lainnya tidak memiliki akses ke air minum yang aman. Di Indonesia, lebih dari 25 juta orang hidup tanpa fasilitas sanitasi yang layak, memperburuk risiko kesehatan karena kualitas air yang buruk.  
 
baca juga: Aliansi Gabungan Masyarakat Bali Tolak PWF Tandingi World Water Forum

Menanggapi tantangan ini, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) mengambil langkah proaktif dalam mengelola sumber daya air yang esensial, tidak hanya untuk keberlanjutan produksi tetapi juga untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
 
Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability, CCEP Indonesia, Lucia Karina menyoroti langkah-langkah yang telah diambil untuk pengelolaan air minum. Karina menekankan air adalah kebutuhan mendasar bagi lingkungan, masyarakat, dan proses produksi.
 
"Kami melakukannya dengan pendekatan holistik, termasuk manajemen operasional dan rantai pasokan, aksi kolektif, keterlibatan komunitas, kepatuhan terhadap regulasi, dan transparansi pelaporan," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Mei 2024.

Inisiatif tata kelola air yang dilakukan telah menghasilkan penghematan signifikan melalui langkah-langkah efisiensi di fasilitas manufaktur. Pada 2023, perusahaan mencatat penurunan Water Use Ratio (WUR) sebesar 25 persen dibandingkan 2019, menunjukkan penggunaan air yang lebih efisien untuk setiap liter produk.
 
Efisiensi ini dicapai melalui inovasi dan penera an prinsip 3R yakni reduce, reuse, recycle, dalam proses manufaktur, termasuk optimalisasi proses Clean-In-Place yang mengurangi penggunaan air dan bahan kimia pembersih, serta pendaurulangan air.
 
Sejalan dengan target global CCEP untuk tahun 2030, CCEP Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mengurangi WUR sebesar 10 persen pada 2030 dibandingkan dengan capaian pada 2019.

Konservasi air dan sanitasi

Selain meningkatkan efisiensi operasional, CCEP Indonesia juga mengutamakan upaya konservasi air dan sanitasi melalui program WASH. Program terbaru ini akan diresmikan pada 4 Juni 2024 di Desa Kutamaneuh, Kabupaten Karawang. Program ini menggunakan model WASH yang inovatif, menggabungkan intervensi di bidang air, sanitasi, kebersihan, pengelolaan limbah, dan ketahanan iklim komunitas dalam satu pendekatan terpadu.
 
Langkah ini memungkinkan penggunaan kembali air limbah domestik yang telah diolah untuk kegiatan berkebun oleh komunitas lokal. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Hal ini sesuai dengan komitmen global CCEP untuk mencapai pengembalian air 100 persen setiap tahunnya, termasuk melalui inisiatif untuk komunitas.
 
"Melalui kemitraan bersama pemangku kepentingan, kami berupaya mengatasi tantangan berkelanjutan secara holistik, terutama dalam penyediaan fasilitas sanitasi dan pengelolaan sampah dengan pendekatan ekonomi sirkular," ungkap Karina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan