Hal yang sama juga terjadi untuk DAK fisik bidang kehutanan. Rata-rata hanya 0,4 persen per tahun dari total DAK fisik.
"Padahal, dukungan DAK sangat penting. Ketika kita menyatakan bahwa masalah lingkungan semakin berat dan serius, maka DAK dari pemerintah pusat bagi daerah menjadi sangat penting. Seharusnya masalah lingkungan menjadi prioritas," kata Siti, saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Rabu, 23 Juni 2021.
Pada 2022, Siti berharap dana transfer daerah bidang lingkungan dan kehutanan ditingkatkan. Peningkatan ini sebagai respons atas dampak pandemi covid-19 dan dukungan untuk pemulihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Siti mengatakan DAK lingkungan nonfisik dibutuhkan untuk program peningkatan kapasitas masyarakat. Selain itu, DAK juga penting untuk program-program unggulan pemerintah, seperti perhutanan sosial, rehabilitasi hutan dan lahan, peningkatan ekonomi sirkular pengelolaan sampah dan limbah, Ekoriparian, serta instalasi pengolahan air limbah.
Sebelumnya, pemerintah mengusulkan DAK fisik bidang kehutanan pada 2022 sebesar Rp452,44 miliar. Sedangkan DAK fisik bidang lingkungan hidup diusulkan Rp755,86 miliar.
Limbah covid-19
Pada kesempatan itu, Komisi IV DPR RI mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan koreksi penambahan pagu anggaran tahun 2022. Salah satunya kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) untuk penanganan limbah covid-19.Seperti dilansir Antara, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono mengatakan legilator meminta KLHK untuk melakukan koreksi atas usulan penambahan pagu anggaran tahun 2022 terutama pada beberapa eselon I. Koreksi itu diharapkan untuk penanganan limbah medis pada masa pandemi covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id