Foto: UPH
Foto: UPH

Inovasi Eco-Paving Block Ubah Sampah Plastik Jadi Solusi Ramah Lingkungan

Mohamad Mamduh • 07 Oktober 2025 19:36
Jakarta: Permasalahan sampah plastik yang kian mengkhawatirkan di kawasan perkotaan, terutama karena sifatnya yang sulit terurai dan dampaknya terhadap pencemaran tanah, air, serta ancaman kesehatan akibat pembakaran, kini mulai menemukan titik terang.
 
Di Kelurahan Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, sebuah inovasi revolusioner hadir berkat tangan dingin tim dosen dan mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH). Mereka berhasil menciptakan "eco-paving block," sebuah paving block ramah lingkungan yang tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.
 
Program ini merupakan hasil kolaborasi yang dipimpin oleh Dr.-Ing. Jack Widjajakusuma, Ketua Program Studi Teknik Sipil UPH, bersama Prof. Dr. A'azokhi Waruwu, S.T., M.T., seorang Dosen Teknik Sipil, dan Priskila Christine Rahayu, S.Si., M.T., Dosen Teknik Industri.

Mereka bekerja sama dengan sejumlah mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2023-2024, termasuk Flory Buntoro, Chin Chen Nelson Rubben, Ruisto Cahyadi, Kalisa Adelia Ginting, Gabriela Xena Levina Priambodo, Viktoria Darlene Pelupessy, Moreno Nauval Purnawan, Jason Liem, George Wesley, dan Genevieve Rebecca Rompis.
 
Inisiatif ini mendapat dukungan berupa dana hibah sebesar Rp43 juta dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
 
Jack menjelaskan bahwa eco-paving block bukan sekadar alternatif konstruksi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan, melainkan sebuah manifestasi nyata dari bagaimana limbah dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai.
 
"Harapan kami, masyarakat tidak hanya mampu memproduksi eco-paving block ini secara berkelanjutan, tetapi juga mendapatkan nilai tambah ekonomi yang signifikan, sekaligus turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan," ungkapnya.
 
Konsep eco-paving block sendiri lahir dari kebutuhan mendesak untuk menekan volume limbah plastik yang sulit terurai, sekaligus mencari cara untuk mengurangi biaya produksi material bangunan. Tim PkM UPH berhasil membuat terobosan dengan mengganti hingga 25% penggunaan semen dengan abu terbang, limbah hasil pembakaran batu bara yang sebelumnya seringkali tidak termanfaatkan.
 
Proses produksi eco-paving block melibatkan pencampuran cacahan plastik dan abu terbang sebagai pengganti sebagian semen. Hasilnya adalah paving block yang lebih ringan, lebih mudah dipasang, namun tetap mempertahankan standar kekuatan yang diperlukan.
 
Lebih lanjut, material ramah lingkungan ini memiliki potensi aplikasi yang luas, mulai dari jalur taman, area parkir, hingga dinding rumah. Inovasi ini tidak hanya menawarkan solusi berkelanjutan untuk masalah lingkungan, tetapi juga membuka pintu bagi peluang ekonomi baru yang menjanjikan bagi masyarakat.
 
Antusiasme warga Bencongan Indah terhadap program ini sangat tinggi. Selama kegiatan sosialisasi dan pelatihan, mereka tidak hanya mempelajari teknik pencacahan plastik dan pencetakan paving, tetapi juga difasilitasi dengan mesin pencacah dan cetakan otomatis. Kehadiran alat-alat ini memastikan kualitas eco-paving block yang konsisten dan memungkinkan warga untuk memproduksi secara mandiri tanpa bergantung pada pihak luar.
 
Dadang M. Bakhtiar, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Bencongan Indah, menyampaikan rasa syukurnya, "Program ini membuka wawasan kami. Sampah plastik yang biasanya jadi masalah ternyata bisa diubah menjadi peluang usaha nyata bagi warga. Kami merasa terbantu, bukan hanya dari sisi teknis, tapi juga dalam menumbuhkan semangat menjaga lingkungan sekaligus menambah penghasilan."
 
Program ini telah membawa dampak nyata, tidak hanya bagi lingkungan dengan mengurangi tumpukan sampah plastik, tetapi juga memberdayakan ekonomi warga. Sampah plastik yang semula dianggap tidak berguna kini memiliki nilai jual, mendukung praktik ekonomi sirkular di masyarakat. Eco-paving block tidak hanya mempercantik lingkungan seperti jalur taman atau halaman rumah, tetapi juga membuka peluang untuk menambah pendapatan keluarga.
 
Priskila Christine Rahayu menekankan pentingnya aspek manajemen produksi dan pemasaran. "Melalui pelatihan ini, kami ingin membantu warga memahami bagaimana mengelola proses produksi secara efisien, menjaga kualitas produk, serta memasarkan eco-paving block dengan strategi sederhana namun efektif," jelasnya.
 
Prof. Dr. A'azokhi Waruwu menambahkan bahwa komitmen UPH tidak berhenti pada pelatihan produksi. Ke depan, mereka juga akan membantu UMKM lokal memasarkan eco-paving block melalui media sosial dan menjalin kerja sama dengan koperasi, memastikan produk ini benar-benar dapat menembus pasar.
 
Kolaborasi erat antara dosen, mahasiswa, dan warga ini membuktikan bahwa sampah plastik dapat bertransformasi dari beban menjadi peluang berkelanjutan yang memberikan manfaat ekologis dan ekonomis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan