"Strategi sustainability yang terintegrasi dalam bisnis mampu mendorong pertumbuhan bisnis, efisiensi biaya dan ketahanan untuk masa depan," ujar CEO Unilever Paul Polman, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Dirinya menambahkan, semakin banyak merek di portofolio Unilever yang masuk kategori sustainable living brands, yakni merek-merek yang memiliki misi dan tujuan lebih dari sekadar memasarkan produk dan yang berkontribusi dalam pencapaian target USLP.
"Merek-merek seperti Dove, Lifebuoy, Ben & Jerry’s, dan Comfort atau yang di Indonesia di kenal dengan Molto, ternyata berhasil mencapai pertumbuhan bisnis di atas rata-rata, dengan penjualan dua digit atau hampir dua digit selama tiga tahun terakhir," jelasnya.
Kendati demikian, Paul tak menampik bahwa masih ditemukan sejumlah tantangan. "Tantangan terbesar masih ada pada penurunan dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan oleh penggunaan produk-produk Unilever oleh konsumen. Namun secara keseluruhan Unilever berhasil mencetak pertumbuhan tanpa menimbulkan lebih banyak jejak lingkungan," pungkas dia.
Hasil temuan ini juga telah dipaparkan di hadapan para pakar sustainability dari LSM, pemerintah, akademisi, dan para pelaku bisnis yang berkumpul di kantor pusat Unilever London pada saat meninjau perkembangan Unilever Sustainable Living Plan di tahun keempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News