Nestle memiliki dua program dalam menyelamatkan bumi, yaitu reusable and recycle, serta mencapai net zero emission (nol emisi karbon) pada 2050.
Nestle memastikan pada 2025, seluruh kemasan 100 persen dapat didaur ulang dan mengurangi 1/3 plastik resin baru.
"Besar kemungkinan menjelang 2025," kata Presiden Direktur Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar kepada Medcom.id, ditemui di acara MGN Energy Summit 2022 dengan tema 'Jalan Hijau Menuju Titik Nol Emisi' di Grand Studio, Metro TV, Jakarta Barat, Selasa, 31 Mei 2022.
Hingga saat ini, kemasan Nestle yang bisa didaur ulang 84 persen. Selain itu, Nestle juga melakukan program plastic neutrality atau pengumpulan kemasan bekas Nestle untuk didaur ulang.
Nestle berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mendukung 13 tempat penampungan sampah (TPS) di berbagai tempat. Ganesan mengatakan upaya ini merupakan peran Nestle dalam gotong-royong skala besar untuk mendukung penerapan energi baru dan terbarukan (EBT) serta percepatan target pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Kebanyakan di Karawang, Jawa Barat. Sebanyak 13 TPS ini boleh mengumpulkan plastik yang digunakan Nestle dalam setahun. Kalau bisa tercapai, ini yang dinamakan plastic neutrality. Maksudnya, setiap plastik yang dikeluarkan akan diambil kembali untuk didaur ulang," kata Ganesan.
Ganesan menegaskan beberapa hal tersebut merupakan bagian kecil yang bisa dilakukan. Namun Nestle akan terus melakukannya secara terus-menerus demi generasi masa depan.
"Kita harus melakukan gotong-royong skala besar antara perusahaan, pemerintah, dan semua golongan masyarakat. Kita tidak boleh menunggu lagi. (Jika tidak) generasi masa depan akan menanyakan kenapa kita tidak berbuat," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News