Perubahan Iklim. Foto: Freepik.
Perubahan Iklim. Foto: Freepik.

Perusahaan Rintisan Berkolaborasi untuk Mengatasi Perubahan Iklim

Arif Wicaksono • 22 September 2024 13:23
Jakarta: Peran lintas sektoral dalam mengatasi perubahan iklim menjadi bagian penting menuju target bebas emisi Pemerintah Indonesia pada 2060. Perusahaan rintisan berkualitas terus berkolaborasi dan berinovasi untuk mengatasi hal tersebut.
 
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PGLHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Luckmi Purwandari menyatakan berbagai inovasi dan solusi permasalahan iklim di tengah masyarakat akan menjadi harapan besar menuju target capaian nasional.
 
Baca juga: Mau Jadi Bagian dari Solusi Perubahan Iklim? Pilih 5 Jurusan Kuliah Ini!

"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) juga siap untuk berkolaborasi mendukung inovasi-inovasi hijau lainnya.” tegas dia dikutip Minggu, 22 September 2024.
 
Dia mengatakan
para ecopreneurs yang menunjukkan solusinya di acara Climate Innovation Week 2024, telah melewati berbagai fase program diantaranya yaitu fase mentorship, business matchmaking, dan fase implementasi proyek.

Head of Corporate Sustainability, HSBC Indonesia Nuni Sutyoko menjelaskan melalui Climate Innovation Acceleration Program akan terus mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan berbasis inovasi di Indonesia.
 
"Terutama yang dapat mencetak berbagai inovasi yang berguna bagi kelestarian lingkungan, menciptakan lapangan kerja hijau (green jobs). Serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia,” ungkap dia.
 
Dia menjelaskan perusahaan memberikan dukungan dana filantropi bagi para ecopreneurs  mengimplementasikan ide proyek dan menerapkan solusi nyata di tengah masyarakat.
 
Melalui perusahaan rintisan, di antaranya ada yang membangun panel surya di Riau, mengolah limbah sumpit menjadi bangku, serta membuat cat pelapis dengan Solar Reluctance Index yang tinggi sehingga dapat membuat atap dan ruangan terasa lebih dingin. Dengan partisipasi berbagai pihak dari sektor pemerintah, swasta, dan komunitas, acara ini menegaskan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim.

Upaya membangun ekosistem inovasi

Chief Executive Officer (CEO) Ecoxyztem Jonathan Davy menuturkan Climate Innovation Week juga tentang membangun suatu ekosistem agar inovasi yang diciptakan menjadi tepat guna untuk menyelesaikan masalah yang ada.
 
"Oleh karena itu, program ini menjadi satu pondasi kokoh bagi kami untuk terus menghubungkan inovasi, talenta, dengan peluang investasi dan market agar sektor climate-tech semakin tumbuh dan berkelanjutan tidak hanya di level nasional namun bisa bertumbuh di level global,” ujar dia.
 
Climate Innovation Acceleration merupakan sebuah rangkaian program akselerasi inovasi teknologi iklim (climate-tech) serta edukasi untuk memperbanyak talenta di bidang pekerjaan hijau (green jobs) yang merupakan inisiatif bersama antara Ecoxyztem Venture Builder dan Greeneration Foundation dengan dukungan dari HSBC Indonesia.
 
Program ini telah melibatkan lebih dari 3.000 mahasiswa dan civitas akademika di 7 kota besar di Indonesia serta memberikan pendampingan dan access to market kepada 30 High School & University dan Early-stage Startups atau yang biasa di sebut Ecopreneurs. Acara yang menghadirkan 25 ecopreneurs, sebutan bagi para pelaku usaha sektor lingkungan, yang memamerkan inovasi mereka dalam menghadapi dampak buruk dari perubahan iklim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan