"Sampah organik kemudian diolah lagi dengan menggunakan maggot (larva lalat) yang kemudian diolah lagi menjadi pakan ikan. Untuk sampah non-organik diangkut dari rumah warga dengan menggunakan bentor (becak motor) dan dibawa ke bank sampah," ujar Kepala Desa Ciherang Pondok H Aldi Wiharsa sumringah, dikutip Sabtu, 27 Januari 2024.
Selain itu di Ciherang Pondok juga dikembangkan Kampung Ramah Lingkungan (KRL) dengan mengembangkan pembuatan lubang-lubang biopori untuk membantu penyerapan air ke dalam tanah sekaligus mengurangi genangan air di kala hujan, pembuatan jamban sehat di setiap rumah, sehingga tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan, dan penataan saluran air limbah keluarga melalui pipanisasi yang disalurkan melalui satu saluran dan air limbahnya digunakan oleh KRL sebagai sumber air tanaman dan dimanfaatkan untuk budi daya ikan.
Para ibu di Desa Ciherang Pondok pun tidak tinggal diam. Mereka memanfaatkan halaman rumah masing-masing untuk menanam sayuran dan pohon buah. "Melalui Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Desa Ciherang Pondok menyediakan bibit cabai rawit dan bawang bakung yang dibagikan kepada warga untuk ditanam di pekarangan, selain tanaman sayuran dan buah yang sudah dimiliki warga. Sementara untuk kebutuhan pupuk tanaman disediakan oleh bank sampah berupa pupuk kompos," kata Ketua TP-PKK Novi Fariana Wiharsa.
Menurut Novi, kegiatan ini selain menjadikan halaman rumah menjadi lebih indah dan asri tentu saja memberikan manfaat dalam memenuhi asupan gizi keluarga melalui konsumsi sayuran dan buah-buahan.
Baca juga: Manfaat Daur Ulang Sampah terhadap Perubahan Iklim di Indonesia |
Desa dengan penerapan pola hidup bersih dan sehat
Kegiatan-kegiatan tersebut membuat Desa Ciherang Pondok yang bertetangga langsung dengan Pabrik Aqua Ciherang ini berhasil meraih penghargaan sebagai Desa Terbaik dalam Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) se-Provinsi Jawa Barat.
"Pelaksanaan PHBS di Desa Ciherang Pondok diterapkan mulai dari keluarga, lingkungan RT/RW, dusun, dan desa yang dikembangkan sebagai Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana," tutur Aldi Wiharsa sumringah.
Menurut dia, yang membedakan desa Ciherang Pondok dari desa-desa lain di Jawa Barat dalam pelaksanaan program PHBS adalah adanya inovasi pemenuhan kebutuhan air bersih dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Program ini terwujud berkat kerja sama antara pihak Kecamatan Caringin dan Desa Ciherang Pondok dengan Pabrik Aqua Ciherang yang memberikan fasilitas sumur bor dan pipanisasi saluran air bersih ke setiap rumah warga dan fasilitas umum untuk dimanfaatkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari," ungkap Aldi.
Hal itu ditegaskan juga oleh Stakeholder Relations Manager Pabrik Aqua Ciherang Heri Yunarso. "Hingga saat ini pabrik Aqua Ciherang telah memfasilitasi pembangunan delapan titik sarana air bersih di Desa Ciherang Pondok yang telah memberikan manfaat pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari untuk 4.000 orang," ujar dia.
Menurut Heri, sarana air bersih itu saat ini dikelola langsung oleh masyarakat, mulai dari penyaluran air ke rumah warga, pengumpulan iuran, dan perawatan hingga perbaikan sarana yang ada. Semua dikelola oleh kelompok masyarakat secara mandiri.
"Masih banyak kegiatan lain yang terkait PHBS yang dilakukan di Desa Ciherang Pondok. Yang tersaji di sini sudah memperlihatkan program PHBS yang dijalankan di Desa Ciherang Pondok dilaksanakan secara terpadu dan melibatkan berbagai pihak. Kolaborasi Desa Ciherang Pondok dengan pabrik Aqua Ciherang telah membuat program PHBS di Ciherang Pondok membawa manfaat untuk kesehatan masyarakat," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News