Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan 18 geopark sebagai warisan dunia yang tersebar di lima negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Indonesia menjadi negara paling banyak dengan 10 geopark yang ditetapkan UNESCO. Salah satunya Geopark Belitong, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Terkait hal tersebut, UNESCO gencar mengajak generasi muda untuk ikut berperan dalam menjaga kekayaan geopark dengan menggelar UNESCO Global Geoparks Youth Marine Camp. Dalam hal ini, acara tersebut dilaksanakan di Pulau Kepayang, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Acara ini untuk mengenalkan kemaritiman kepada peserta biar peserta tahu kalau kemaritiman itu penting, juga peserta diharapkan tahu tentang bagaimana kemaritiman yang ada di Belitung, geosite, geopark secara umum. Tujuan lainnya seperti mengenalkan geopark Belitung kepada dunia internasional melalui acara seperti ini," ungkap Koordinator Acara Fitra Akbar Pratama di Pulau Kepayang, Belitung, Selasa, 4 Juli 2023.
Fitra yang merupakan siswa SMA Negeri 2 Tanjung Pandan memaparkan, acara UNESCO Global Geoparks Youth Marine Camp untuk Geopark Belitung diikuti oleh lebih dari 85 orang peserta yang berasal dari Indonesia, Filipina, dan Thailand.
Para peserta diajak untuk mengenal lebih dalam Geopark Belitung, situs warisan geologi, hingga tempat-tempat bersejarah yang ada di Pulau Belitung. Diantaranya lahan bekas tambang Open Pit Nam Salu, Pantai Batu Bedil, Museum Maritim Bangka Belitung, Masjid Al-Ikhlas Sijuk sebagai ke masjid tertua di Pulau Belitung, serta Kelenteng Sijuk yang merupakan vihara tertua di Pulau Belitung.
"Juga kemarin ke Hopping Island yang berada di sekitar Desa Tanjung Kelayang. Termasuk ke Pulau Kelayang, Pulau Lengkuas, dan ke Pulau Kepayang," beber dia.

(Koordinator Acara UNESCO Global Geoparks Youth Marine Camp untuk Geopark Belitung Fitra Akbar Pratama. Foto: medcom.id/Husen)
Aksi nyata jaga kekayaan geopark
UNESCO Global Geoparks Youth Marine Camp untuk Geopark Belitung juga menghasilkan deklarasi berupa Declaration on Youth Action for Sustainable Islands Geopark. Pada intinya, deklarasi ini berbunyi tentang aksi nyata peran generasi muda ASEAN dalam menjaga kekayaan geopark.
Salah satu bentuk aksi nyatanya adalah dengan melakukan pembersihan pantai dari sampah plastik di Pulau Lengkuas. Aksi nyata ini diharapkan mampu menggugah generasi muda dan masyarakat sekitar geopark untuk ikut serta dalam menjaga kekayaan geopark secara berkelanjutan.
"Sebelumnya memang masyarakat Belitung sendiri lebih memanfaatkan tambang untuk mata pencaharian. Namun agar lebih berkelanjutan, ternyata Belitung ini juga punya potensi pariwisata yang juga bisa membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar," terangnya.
"Jadi harapannya, pariwisata Belitung ini bisa dikenal dunia internasional dan dimanfaatkan secara lebih berkelanjutan," tambah Fitra.
Baca juga: RI Luncurkan Roadmap Ekonomi Biru Demi Wujudkan Visi Indonesia 2045 |
Sejalan dengan pengembangan ekonomi biru
Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Sekretaris Utama Bappenas Taufik Hanafi mengapresiasi dan mendukung penuh UNESCO Global Geoparks Youth Marine Camp untuk Geopark Belitung, yang menggugah gairah generasi muda untuk ikut menjaga kekayaan alam secara berkelanjutan sekaligus mengembangkan potensi kekayaan ekonomi biru.
Terlebih, tujuh dari sepuluh geopark yang ditetapkan UNESCO di Indonesia, merupakan lanskap kepulauan dan kawasan pesisir yang rentan terhadap perubahan iklim.
"Pulau dan pesisir geopark memiliki kerentanan tinggi terhadap isu perubahan iklim. Namun pada saat yang sama, juga menciptakan potensi pengembangan ekonomi biru," sebutnya.
Hal ini sejalan dengan agenda utama ASEAN Blue Economy Forum 2023, yakni ASEAN Blue Economy Initiative, yang pada intinya mendorong pemanfaatan ekonomi biru sebagai mesin baru bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN.
"Jadi ini merupakan kolaborasi nyata, tidak hanya di level di dalam forum, tapi di tingkat pemuda pun kita juga melakukan kolaborasi bagaimana awareness (kesadaran) akan pentingnya menjaga lingkungan yang berkelanjutan," papar Taufik.

(Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Taufik Hanafi saat kegiatan pelepasan bayi penyu sebagai simbolis pemberian dukungan dari para delegasi ASEAN untuk pemanfaatan potensi ekonomi biru di Asia Tenggara. Foto: Medcom.id/Husen)
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Filipina untuk ASEAN Hjayceelyn Mancenido Quintana juga mengapresiasi peran serta generasi muda ASEAN untuk berpartisipasi dalam menjaga kekayaan alam secara berkelanjutan.
Menurutnya, energi dan aksi nyata para peserta UNESCO Global Geoparks Youth Marine Camp harus terus disebarluaskan agar masyarakat ASEAN ikut sadar dalam menjaga kekayaan alam secara berkelanjutan.
"Sangat menginspirasi melihat generasi muda di sini dengan semangat besarnya (menjaga kekayaan alam secara berkelanjutan). Dan saya pikir, kita harus benar-benar melangkah (untuk melakukan perubahan)," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News