Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

PGN Buka Peluang Kerja Sama Garap Proyek Biometana Total Nilai USD20 Juta

Annisa ayu artanti • 05 Juli 2023 17:14
Jakarta: PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina melakukan upaya dekarbonisasi industri kelapa sawit melalui proyek Biomethane Plant Development.
 
PGN bersama Subholding Pertamina lainnya menyampaikan peluang dan gagasan proyek strategis yang ramah lingkungan, termasuk proyek biometana dalam Pertamina Investor Day 2023.
 
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Atep Salyadi Dariah Saputra menjelaskan, PGN membuka peluang kerjasama untuk tiga sampai sampai proyek Biomethane Plant Development di Sumatera.

Total biaya proyek ini mencapai USD20 juta, dengan biaya sekitar USD4 hingga USD5 juta untuk masing-masing proyeknya.
 
"Subholding-subholding dan anak perusahaan Pertamina juga memiliki proyek-proyek strategis melalui business matching yang dapat membuka kesempatan kerja sama kepada investor potensial," katanya dikutip Rabu, 5 Juli 2023.
 
Baca juga: Industri Petrokimia Pakai Energi Hijau dari PGN

Dia menjelaskan, proses ekstraksi minyak sawit mentah menghasilkan Palm Oil Mill Effluent (POME) dengan jumlah 0,5-0,75 m3 per ton buah. Dalam proyek biometana PGN akan memanfaatkan POME untuk menghasilkan biogas.
 
Melalui pengolahan lebih lanjut dari biogas, biometana kemudian dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk didistribusikan ke pelanggan industri, rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan.
 
Pemanfaatan biometana berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fossil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair tersebut.
 
Selain itu, proyek ini juga merupakan diversifikasi bisnis PGN dengan menghasilkan biometana sebagai energi bersih.
 
Biometana juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan, generator listrik dan pemanas. Biometana juga lebih baik dalam hal jejak karbon.
 
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta juga menyampaikan kapasitas dari produksi biometana ini mencapai angka 432 ribu MMBTU per tahun. PGN akan memungkinkan pengangkutan biometana dari Sumatera ke offtaker potensial di area Jawa dan Sumatera dengan menggunakan jaringan pipa gas.
 
“Proyek ini akan berlokasi di Sumatra, daerah sebagian besar perkebunan kelapa sawit berada. PGN memiliki pipa gas transmisi di Sumatra, maka kami akan mengupayakan pengangkutan biometana ini menggunakan jaringan pipa gas dari Sumatera ke area Jawa dan Sumatera,” ujar Harry.
 
Proyek Biomethane Plant Development ditargetkan akan selesai pada akhir 2023. Dengan melakukan kerjasama untuk proyek ini, partner eksternal dapat memperoleh keuntungan dari Internal Rate of Return (IRR) dan juga jaminan permintaan oleh pelanggan.
 
“Ini merupakan kesempatan untuk mengembangkan biometana sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia,” kata Harry.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan