Komitmen tersebut membuat maskapai penerbangan layanan medium (medium service airline) tersebut meraih penghargaan internasional 'Indonesia Sustainability Initiative of the Year-Aviation' dari GovMedia. Penghargaan ini diterima dalam acara GovMedia Conference & Awards 2024 yang diselenggarakan di Marina Bay Sands Expo & Convention Center, Singapura.
"Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen dan upaya berkelanjutan Pelita Air dalam mengurangi dampak lingkungan. Kami berterima kasih kepada seluruh komunitas dan stakeholders yang telah berkolaborasi bersama kami dalam mewujudkan inisiatif keberlanjutan ini," ucap Corporate Secretary Pelita Air Agdya Yogandari, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 21 Juni 2024.
Agdya menambahkan, Sustainable Initiative Pelita Air dilakukan untuk menyeimbangkan emisi karbon melalui pelibatan berbagai komunitas terkemuka di bidang lingkungan, serta seluruh stakeholders di industri penerbangan.
"Proyek ini didasari oleh semangat kolaborasi. Kami menggandeng lembaga yang fokus di bidang penghijauan, serta para pemangku kepentingan di seluruh industri penerbangan agar secara kolektif dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan lingkungan dengan tetap memastikan implementasi yang efektif," tutur dia.
Komitmen Pelita Air dalam mendukung terwujudnya penerbangan berkelanjutan, telah ditunjukkan maskapai ini sejak keikutsertaannya dalam peresmian bursa karbon IDX Carbon pada 26 September 2023. Momen tersebut sekaligus menjadikan Pelita Air sebagai maskapai penerbangan pertama di Indonesia yang terdaftar dalam IDX Carbon.
"Pencapaian ini memiliki arti penting bagi Pelita Air karena mengukuhkan dedikasi perusahaan dalam mempercepat peralihan energi global menuju net zero emission yang ditargetkan oleh pemerintah Indonesia," ujar Agdya.
Selain itu, dalam rangka mendukung inisiatif pengimbangan karbon, Pelita Air menggunakan perhitungan offset dan pengurangan yang memanfaatkan jejak karbon pada penerbangan perdana Jakarta-Banjarmasin yang berlangsung pada 1 November 2023. Sebagai bagian dari inisiatif penyeimbangan karbon, para penumpang pada penerbangan ini juga mendapatkan sertifikat karbon.
Baca juga: Selamat! Garuda Indonesia Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik se-Asia Tenggara |
Kurangi limbah dari penerbangan komersil
Sustainable Initiative Pelita Air juga dilakukan melalui penerapan Green Operating Procedure pada setiap penerbangan. Prosedur ini diterapkan Pelita Air bukan semata-mata untuk menghemat penggunaan bahan bakar saja, namun juga sebagai usaha untuk mengurangi limbah yang dihasilkan oleh kegiatan penerbangan komersil.
"Pelita Air memperluas lingkup penerapan Green Operating Procedure, salah satunya melalui penggunaan kemasan kertas daur ulang pada Meals On Board. Langkah ini kami lakukan sebagai upaya dalam mengurangi deforestasi, serta penumpukan sampah kemasan sisa in-flight meals yang turut berdampak bagi lingkungan," jelas Agdya.
Keseriusan dalam mengurangi deforestasi juga ditunjukkan maskapai ini lewat penerapan operasi tanpa kertas, melalui teknologi Electronic Flight Bag (EFB). "Kami adalah maskapai penerbangan pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi Electronic Flight Bag (EFB) level 2 dan Digital Flight Package (paperless operation) dari NAVBLUE, anak perusahaan Airbus yang bergerak dibidang teknologi aviasi dan navigasi penerbangan," jelas Agdya.
Diketahui, EFB merupakan perangkat navigasi digital yang terintegrasi dengan sistem operasi pesawat. Teknologi ini berfungsi untuk mengumpulkan data yang berguna bagi peningkatan kualitas operasi penerbangan dan keselamatan penerbangan. Penggunaan EFB juga mampu mengurangi penggunaan kertas secara signifikan.
Sebelum menerapkan EFB, setiap harinya penerbangan reguler menggunakan sekitar 2.500 lembar kertas untuk kebutuhan flight document print di seluruh rute. "Dengan EFB, Pelita Air telah berkontribusi dalam mengurangi penggunaan kertas yang sejalan dengan komitmen untuk penerbangan yang lebih berkelanjutan," tutup Agdya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News