Lokasi proyek Blue Ammonia. Foto: Dokumen Pertamina
Lokasi proyek Blue Ammonia. Foto: Dokumen Pertamina

Pertamina Targetkan Proyek Blue Ammonia Beroperasi di 2030

Annisa ayu artanti • 27 November 2023 19:11
Jakarta: PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) akan mengawal Proyek Blue Ammonia pertamina di Asia Tenggara. Proyek tersebut merupakan proyek transisi energi berbasis inovasi yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat. 
 
Proyek itu berpotensi menurunkan emisi karbon sebanyak 80 persen atau setara dengan 1,6 juta ton karbon dioksida per tahun dan ditargetkan beroperasi pada 2030. Adapun kapasitas produksi Proyek Blue Ammonia hingga 875 ribu ton per tahun.
 
"KPI optimistis menyambut mandat yang diberikan PT Pertamina (Persero) dalam pengembangan Blue Ammonia, sebuah alternatif amonia ramah lingkungan, yang tentunya juga akan berkontribusi bagi pertumbuhan industri petrokimia di Papua Barat," jelas Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman dalam siaran pers, Senin, 27 November 2023.
 
Baca juga: Mengikis Trilema Energi
 
Taufik menegaskan, potensi dekarbonisasi dari proyek Blue Ammonia Bintuni akan menambah prestasi KPI yang terhitung akumulatif di 2022 berhasil melakukan reduksi emisi karbon hingga 3,3 juta ton CO2. 
 
Corporate Secretary KPI Hermansyah Nasroen menyebutkan Subholding Pertamina di bidang kilang dan petrokimia tersebut antusias untuk berkolaborasi dalam fase studi kelayakan pengembangan Blue Ammonia di Bintuni. 
 
"Fase studi kelayakan ini sangat penting untuk meneliti dan mengoptimalkan potensi pasokan gas dan injeksi CO2 dalam mengembangkan Blue Ammonia. Potensi gas alam di Teluk Bintuni sendiri mencapai 90 MMSCFD," jelas Hermansyah. 
 
Studi kelayakan yang dilaksanakan tahun ini merupakan aksi nyata pasca penandatanganan Memorandum of Understanding antara KPI dengan BP Berau Ltd (bp), operator Tangguh.
 
Ia melanjutkan, setelah Studi Kelayakan, tahapan Basic Engineering Design (BED) dan Front End Engineering Design (FEED) akan dilakukan sepanjang 2024 hingga 2025 sebelum nantinya dilakukan Final Investment Decision (FID) dan dilanjutkan dengan tahapan Engineering Procurement & Construction (EPC). 
 

Strategi hilirisasi gas KPI 
Pengembangan Blue Ammonia Bintuni merupakan bagian dari strategi hilirisasi gas KPI dalam mengelola potensi pasokan gas domestik yang besar. Proyek hilirisasi gas ini ini memiliki sejumlah nilai strategis dari aspek bisnis, maupun sosio-ekonomi. 
 
Pertama, memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional dengan menekan jumlah impor dengan proyeksi penghematan hingga USD500 juta. 
 
Kedua, sebagai penyediaan energi alternatif. Blue Ammonia dapat dimanfaatkan dalam produksi listrik bersih bersistem co-firing. Pembangkit listrik dengan sistem co-firing diartikan sebagai penggunaan bahan biomassa selain bahan bakar fosil dalam sistem untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. 
 
Ketiga, proyek ini memiliki multiplier effect bagi perekonomian di wilayah Papua Barat melalui industri petrokimia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan