Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

Jaga Keberlanjutan Usaha Masyarakat, PKT Ciptakan Kemandirian Ekonomi

Husen Miftahudin • 01 April 2022 23:33
Jakarta: PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berkomitmen untuk menciptakan kemitraan strategis sekaligus kemandirian ekonomi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang dirancang secara terstruktur guna menjaga keberlanjutan usaha masyarakat dalam jangka waktu panjang.
 
"Ini menjadi salah satu strategi implementasi CSR PKT yang dikembangkan melalui pendekatan Creating Shared Value (CSV), atau penciptaan manfaat bersama dengan memberikan nilai tambah bagi masyarakat," ucap Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 April 2022.
 
Selain itu, optimalisasi CSR perusahaan juga diarahkan sesuai instruksi Kementerian BUMN terkait Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang difokuskan pada tiga program utama yakni pendidikan, lingkungan, dan pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di berbagai bidang.

Program tersebut mencakup beasiswa pendidikan bagi anak berprestasi dari keluarga kurang mampu di Bontang melalui PKT Peduli Pendidikan (PKTPP), pembinaan UMK dengan pendirian marketplace digital, hingga konsep rumah produksi bersama (factory sharing) untuk pertumbuhan bisnis mitra binaan secara berkelanjutan.
 
"Termasuk program PKT Proaktif yang diinisiasi untuk menyikapi berbagai kondisi sosial di masyarakat, yang terus dimaksimalkan melalui kesinambungan kontribusi sesuai sasaran TJSL di seluruh sektor," sebutnya.
 
Terkait kemandirian masyarakat, tahun ini tiga binaan PKT juga telah memasuki program exit strategy setelah dinilai mampu mandiri di berbagai sektor yang dikembangkan selama masa pembinaan 4-5 tahun terakhir. Hal itu tak hanya dilihat dari indikator kesejahteraan yang tercapai, tapi juga pengembangan tiap sektor usaha pada berbagai lini sebagai tolok ukur keberlanjutan dan daya saing usaha.

 
Program tersebut di antaranya budi daya tanaman obat keluarga oleh kelompok Makrifah Herbal dengan masa pembinaan pada 2017-2021, dan kini mampu berkembang di sepuluh sektor usaha. Program ini pun berhasil mendapatkan penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
 
Selanjutnya Inbis Permata Bunda dengan masa pembinaan mulai 2016-2021, telah menjadi wadah persiapan kemandirian penyandang difabel melalui Sustainable Entrepreneurship Program for Disability (SEP) yang berfokus pada pelatihan, pemagangan, penempatan kerja, dan pendampingan wirausaha.
 
Terakhir, Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) Suvi Training yang disiapkan sebagai lembaga pelatihan bagi masyarakat untuk penguatan pendidikan vokasi di Indonesia. Melalui pembinaan PKT pada 2018-2021, LPK ini menjadi satu-satunya lembaga pelatihan di Bontang dengan kurikulum berstandar industri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan di masa pandemi covid-19, LPK Suvi Training tetap produktif dengan jumlah peserta didik antara 300-400 orang dalam satu tahun.
 
"Exit program dilaksanakan setelah usaha tersebut mampu mandiri untuk berkembang secara berkelanjutan, sehingga bisa dikembangkan pada sektor usaha lain agar turut mencapai keberhasilan serupa," lanjut Qomaruzzaman.
 
Melihat keberhasilan tiga sektor usaha binaan ini, ia menegaskan arah pembinaan PKT ke depan tak hanya difokuskan pada program yang bersifat charity dalam menyikapi kondisi sosial di masyarakat, tapi juga kesinambungan pembinaan guna mencapai kesejahteraan dan kemandirian secara merata.
 
Hal ini juga menjadi langkah PKT dalam mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus peran serta PKT sebagai agen pembangunan.
 
"Konsep ini akan terus dikembangkan PKT, agar kemandirian masyarakat semakin terwujud dan memiliki nilai keberlanjutan di tiap sektor usaha. Program inovatif dalam mendukung strategi bisnis perusahaan akan terus disasar, sehingga dampaknya bisa dirasakan masyarakat secara luas," pungkas Qomaruzzaman.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan