"Pertamina berkomitmen untuk dikenal tidak hanya sebagai pemain energi global, tetapi juga sebagai perusahaan yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial dan menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada gelaran media briefing Dubai Expo, Jumat, 18 Maret 2022
Indonesia memiliki potensi besar dalam peningkatan kapasitas energi terbarukan, terutama yang bersumber dari panas bumi. Saat ini, Indonesia memiliki 13 wilayah kerja energi panas bumi dengan total kapasitas 1.877 megawatt.
"Kami percaya sumber daya panas bumi Indonesia yang melimpah yang tersebar di cincin api dapat menjadi tulang punggung yang kuat untuk mempercepat transisi energi, yang sejalan dengan tujuan pemerintah indonesia untuk mencapai emisi nol bersih," ucap Nicke Widyawati.
Tak semata ajang promosi, Dubai Expo juga menjadi peluang Pertamina untuk menggandeng investor yang peduli terhadap energi baru dan terbarukan (EBT).

Senior Vice President Strategy and Investment Pertamina Daniel Purba mengatakan Pertamina tengah menargetkan investasi dan kolaborasi dengan perusahaan di Uni Emirat Arab terkait energi hijau dan berkelanjutan.
Upaya penjajakan dilakukan dengan melihat teknologi energi hijau dan pengembangan energi terbarukan yang sudah dikembangkan di Uni Emirat Arab (UEA).
"Kami sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan UEA. Saat ini, ada diskusi yang cukup intensif terkait energi bersih yang berkelanjutan. Strategi yang kami lakukan untuk menjajaki kerja sama dengan banyak investor adalah dengan melihat teknologi energi hijau dan pengembangan energi terbarukan yang sudah dikembangkan di UEA, untuk diterapkan dan diimplementasikan di Indonesia," ujar Daniel Purba.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto mengungkap adanya pembahasan kerja sama dengan investor dari UEA untuk mendukung Pertamina geothermal energy sebagai kekuatan bisnis energi baru dan terbarukan.
"Bersama dengan perusahaan holding Pertamina, saat ini kami sedang menjalin diskusi dengan beberapa pihak dari UEA dalam menjajaki kemitraan terkait teknologi dan dalam menciptakan sinergi lebih lanjut antarorganisasi," kata Ahmad Yuniarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News