Ilustrasi PLTU. Foto: MI/Ramdani
Ilustrasi PLTU. Foto: MI/Ramdani

PLN IP Bidik Peningkatan Perdagangan Karbon Dua Kali Lipat

Annisa ayu artanti • 25 April 2024 16:52
Jakarta: PLN Indonesia Power (PLN IP) menargetkan perdagangan karbon atau carbon trading meningkat dua kali lipat tahun ini dan tahun mendatang dibandingkan 2023.  
 
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan carbon trading merupakan inovasi bisnis PLN yang dapat mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
 
PLN Indonesia Power telah memperoleh verifikasi nilai emisi Gas Rumah Kaca dari Lembaga Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca (GRK) independent terakreditasi Sucofindo di sejumlah Unit Pembangkit PLN IP.
 
"Carbon trading menjadi pengembangan bisnis beyond KWh yang juga dapat menekan emisi karbon," kata Edwin dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 April 2024.
 
Edwin mengungkapkan, sepanjang 2023 carbon trading PLN Indonesia Power telah mencapai 2.428.203 ton CO2 dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.
 
Baca juga: Dagang Karbon Wajib Urus SRN, Begini Tata Cara dan Biayanya
 
"Target carbon trading pada tahun-tahun yang akan datang yaitu dua kali lipat dari 2023," ucap Edwin.
 
Adapun unit pembangkit PLN Indonesia Power yang berkontribusi pada carbon trading tahun 2023 ada 10 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Diantaranya PLTU Suralaya, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Adipala, PLTU Ombilin, PLTU Labuan, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan Angin dan PLTU Teluk Sirih.
 
"PLTU Suralaya menjadi penyumbang penurunan karbon terbesar yaitu sekitar 1,5 juta ton CO2," ucap dia.
 
Menurut Edwin, capaian dan target carbon trading PLN IP ini untuk membantu Pemerintah dalam mencapai Target Kontribusi Nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 dan Net Zero Emissions 2060.
 
"Dengan dilaksanakannya carbon trading oleh PLN Indonesia Power maka kami berkontribusi dalam menekan laju perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, hal ini juga selaras dengan berbagai upaya pemerintah," jelas dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan