baca juga: Kemasan Isi Ulang Efektif Mengurangi Sampah Plastik |
Investasi senilai Rp 556,2 miliar untuk produksi PET daur ulang (recycled PET/rPET) ini akan mengurangi penggunaan plastik murni (virgin PET) yang merupakan bahan baku utama botol kemasan serta menurunkan emisi karbon yang bilamana dibandingkan dengan penggunaan bahan baku PET dari plastik murni.
Saat ini Amandina mampu memproduksi 25 ribu ton rPET per tahun, dan hal ini akan memberikan kontribusi yang nyata dalam mengatasi persoalan sampah plastik di Indonesia.
Kerja sama penggunaan bahan bau PET daur ulang dengan sistem closed-loop akan memacu ekonomi sirkular dan membantu mengatasi masalah lingkungan saat ini. Para pelaku industri lainnya juga diminta untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi sirkuler secara closed-loop.
President Director untuk Indonesia & Papua New Guinea Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Jorge Escudero menekankan pentingnya pendekatan closed-loop, melalui metode pengelolaan sampah kemasan plastik dari botol menjadi botol kembali, yang dapat mengurangi kebutuhan material plastik baru dan menjadikannya sebagai kemasan plastik yang bernilai untuk jangka waktu yang panjang.
Dirinya juga menggarisbawahi komitmen CCEP Indonesia dan Dynapack Asia melalui Amandina dan Yayasan Mahija dalam memastikan pengumpulan sampah kemasan botol setelah habis digunakan untuk konsumsi diselenggarakan dengan prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) serta pengolahannya secara tepat.
"Langkah ini akan menghasilkan botol berkualitas tinggi dan food grade yang aman untuk digunakan kembali, sekaligus mendorong penggunaan kemasan yang berkelanjutan dengan dampak minimal yang ditimbulkan terhadap lingkungan," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 9 Februari 2023.
Dia mengatakan berkomitmen untuk memastikan pasokan rPET berkualitas tinggi sesuai dengan kebijakan pemerintah dan standar keamanan pangan internasional, serta meningkatkan penghidupan yang layak dan memberikan kesempatan bagi pekerja pengumpul sampah dan masyarakat.
"Dengan langkah ini, kami ingin menginspirasi tindakan nyata dan investasi lebih lanjut dalam inisiatif pengumpulan dan upaya daur ulang yang bermanfaat bagi lingkungan dan penguatan kapasitas masyarakat," tambah Jorge.
Solusi ekonomi sirkular
Sementara itu, CEO Dynapack Asia Tirtadjaja Hambali menyampaikan Dynapack Asia harap kerja sama dengan CCEP Indonesia mampu menghadirkan solusi sirkularitas plastik yang menggaris bawahi komitmen terhadap pengemasan yang berkelanjutan."Dengan memastikan pengumpulan yang bertanggung jawab diintegrasikan ke dalam rantai pasokan pengumpulan sampah botol plastik dan memprioritaskan keamanan kondisi kerja dan standar hak asasi manusia, kami membantu mewujudkan visi kami tentang masa depan yang sirkular dan memberikan dampak positif, satu botol setiap kali,” jelas dia.
Komitmen pemerintah
Di sisi lain Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik."Kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dapat dilaksanakan secara bergotong royong oleh semua pihak, yang hal ini merupakan bagian landasan negara kita, yaitu Pancasila," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News