Apresiasi pertama datang dari Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada, Steven Guilbeault. Apresiasi itu dilontarkan saat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya melakukan pertemuan bilateral dengan Steven.
"Menteri Kanada memberikan ucapan selamat kepada Indonesia yang sudah mulai menerapkan Nilai Ekonomi Karbon," demikian bunyi keterangan tertulis yang diterima, Jumat, 28 Juli 2023.
Selanjutnya, Steven menawarkan kerja sama pertukaran informasi dan pengetahuan dalam penerapan perdagangan emisi karbon dan niai ekonomi karbon. Steven mengatakan Kanada sudah menerapkan nilai karbon secara luas.
"Harga karbon cukup baik pada kisaran USD30 hingga USD65 per ton. Pemerintah Federal Kanada menyalurkan hasil perdagangan tersebut kepada individu, keluarga, dan bisnis sehingga mereka dapat melakukan investasi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon," kata Steven.
Kedua menteri lantas bersepakat untuk bekerja sama dalam penerapan Artikel 5 dan Artikel 6 Kesepakatan Paris atau Paris Agreement.
Diapresiasi UNEP
Indonesia juga mendapat apresiasi dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP). Apresiasi ini juga diberikan saat pertemuan bilateral.Menteri Siti bertemu dengan Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen. Inger secara khusus mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam menangani isu lingkungan, terutama terkait deforestasi, pengelolaan danau, pengurangan merkuri melalui Konvensi Minamata, dan penanganan sampah plastik .
"Disampaikan secara khusus ucapan selamat atas keberhasilan Indonesia untuk menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan. Dan Inge menyebutkan tentang hal tersebut sebagai “legend” leadership Indonesia," demikian bunyi keterangan tertulis.
Pada kesempatan tersebut Inge akan menindaklanjuti usulan Menteri Siti untuk mengembangkan kompatibilitas metode dalam melakukan (forest) land inventory and deforestation assessment, khususnya untuk negara-negara dengan hutan tropis.
"Agar terdapat data deforestasi yang adil bagi seluruh negara," kata Inger.
Baca: Percepat Penurunan Emisi, Indonesia Butuh Dukungan Internasional
Apresiasi perhutanan sosial
Pertemuan bilateral lain diilakukan dengan Menteri Negara dan Utusan Khusus Perubahan Iklim Pemerintah Jerman, Jennifer Morgan. Pertemuan dilakukan untuk memperbarui agenda Pemerintah Indonesia dan Jerman dalam agenda iklim, khususnya terkait energi baru dan terbarukan yang akan dibawa oleh Indonesia pada COP UNFCC Dubai 2023 mendatang.Selain itu juga dibahas komitmen terbaru untuk pencapaian target penurunan emisi. Utusan khusus Jerman juga memberikan apresisasi kepada program perhutanan sosial yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia dan kerja sama pemulihan ekosistem mangrove dan gambut yang dilakukan oleh kedua negara.
Dalam pertemuan-pertemuan bilateral tersebut, Menteri Siti didampingi Dirjen PHL Agus Justianto, Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Pemulihan Lingkungan Sigit Reliantoro, dan Dubes RI untuk India Ina Khrisnamurti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id