Foto: AFP.
Foto: AFP.

Penggunaan BBM Ron Tinggi Dinilai Suatu Keharusan

Ade Hapsari Lestarini • 01 Februari 2021 21:17
Jakarta: Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ron tinggi seperti pertamax sudah menjadi keharusan. Apalagi saat ini kualitas udara di kota-kota besar cenderung memburuk.
 
Dia mengatakan langkah pemerintah daerah, seperti DKI Jakarta, melakukan keharusan uji emisi dinilai langkah tepat dan perlu diterapkan di daerah lain. Penggunaan BBM ron tinggi akan membuat kualitas udara lebih baik.
 
"Terkait dengan penggunaan BBM dengan ron yang lebih tinggi apakah akan memperbaiki kualitas udara? Saya jawab pastinya sangat bisa. Penggunaan BBM ron tinggi jelas mengurangi kadar emisi," kata Mamit, dikutip Senin, 1 Februari 2021.

Menurutnya, secara manfaat BBM ron tinggi jauh lebih baik jika dibandingkan dengan BBM ron rendah. Untuk itu, dengan program yang dilakukan PT Pertamina (Persero) seperti pertalite seharga premium kemudian dilanjutkan dengan program diskon, merupakan salah satu upaya tepat untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan BBM dengan ron lebih tinggi.
 
"Sehingga saat masyarakat menggunakan BBM ron tinggi akan merasakan pengalaman lebih baik jika dibandingkan menggunakan BBM ron rendah," jelas Mamit.
 
Dia menilai pemerintah melalui Pertamina bisa menjadi edukasi ke masyarakat. Selain itu pemerintah dan Pertamina harus tetap melakukan edukasi dengan program-program menarik lainnya.
 
"Ke depan, jika kondisi keuangan memungkinkan perlu adanya semacam subsidi agar harga BBM ron tinggi menjadi lebih terjangkau. Seperti subsidi tetap saat ini untuk solar subsidi," ungkap Mamit.
 
Pengamat otomotif Anton Viat sebelumnya mengatakan untuk kualitas BBM dengan ron tinggi secara otomatis akan membuat akselerasi mesin kendaraan lebih baik. Begitu pun BBM dengan kualitas baik sudah pasti menekan kadar emisi, sehingga menekan polusi udara.
 
Dia menyarankan agar harga BBM dengan ron tinggi seperti pertamax diturunkan agar masyarakat bisa beralih karena harga yang terjangkau. Sementara Pertalite perlahan dihilangkan. "Kalau berdasarkan analisis dari berbagai keluhan konsumen, yang sering ke bengkel, pertalite agak sedikit kurang bagus untuk mesin," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan