Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi menuturkan bahwa praktik ramah lingkungan tujuannya untuk menciptakan efisiensi pemakaian bahan baku, air, dan energi. Limbah dari proses pembuatan produk yang telah diakui sebagai warisan dunia tersebut bisa lebih sedikit.
"Praktik industri hijau ini sangat penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan," kata Doddy melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 8 September 2020.
Pelaku usaha perlu memanfaatkan teknologi modern atau hasil riset yang sudah ada. Pengembangan industri yang ramah lingkungan bisa dilakukan mulai dari produksi bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, proses daur ulang hingga teknologi rendah karbon.
"Industri ramah lingkungan merupakan sebuah ikon yang harus dipahami dan dilaksanakan dalam menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan," paparnya.
Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta Titik Purwati Widowati menambahkan bahwa perajin yang tergabung dalam Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) terus didampingi agar mendapatkan pemahaman yang baik terhadap standar industri hijau untuk batik.
"Selama pandemi kami terus memberikan pendampingan kepada pelaku industri kerajinan dan batik dengan cara menyelenggarakan kelas umum secara gratis melalui aplikasi Zoom," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News