"Awarding Lestari ini menjadi contoh respons dan langkah menjawab tantangan polikrisis dan krisis global yang semakin parah. Apalagi berkenaan dengan perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi dan limbah yang memicu krisis kemanusiaan," ujar Siti melalui keterangan resmi, Kamis, 22 Agustus 2024.
Menurut Siti, penghargaan ini memiliki fungsi untuk meningkatkan produktivitas, memupuk rasa bangga, dan memberikan inspirasi bagi orang atau pihak lain. Tema-tema yang diangkat pun merupakan tema-tema sangat penting sejalan dengan enviroment, social, and governance (ESG).
"Semua itu merupakan tema penting dalam konteks penyelenggaraan bernegara, berpemerintahan, serta membangun dan membina urusan kemasyarakatan. Menjadi subjek yang sangat penting dan berarti bagi kemajuan secara berkelanjutan Indonesia ke depan," kata dia.
Baca: Industri dan Masyarakat Diminta Bantu Cegah Kerusakan Lingkungan |
Lebih lanjut, Siti menegaskan tema-tema ini juga telah menjadi fokus dan terkonfirmasi dengan penegasan dalam konvensi-konvensi internasional tentang peran penting non-party stakeholders, seperti dunia usaha dan masyarakat, termasuk media.
Dia mencontohkan COP-27 Konvensi Iklim Sharm el Sheik yang ditetapkan sebagai hasil konvensi, yaitu penegasan Implementation Plan untuk Aksi Iklim dunia. COP-27 juga menghasilkan pendekatan edukasi dan promosi pergeseran gaya hidup dengan pola pembangunan berkelanjutan yang bertumpu pada kerja sama komunitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id