Direktur Kerja Sama Internasional Kepabeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan Anita Iskandar mengatakan, Presidensi Indonesia telah memprioritaskan mekanisme transisi energi menuju energi yang lebih bersih dan terjangkau untuk mendorong dan mendukung mekanisme transisi hijau.
"Kehadiran kita semua di sini hari ini menegaskan komitmen G20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan iklim, termasuk mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon yang tertib, adil, dan terjangkau," kata dia dalam keterangan resminya, Jumat, 17 Juni 2022.
Ia menambahkan, salah satu upaya Indonesia mendorong transisi hijau adalah melalui pembahasan kebijakan yang intensif dalam meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan dalam penyusunan kebijakan Mekanisme Transisi Energi/Energy Transition Mechanism (ETM).
Para anggota menyoroti pentingnya peningkatan penggunaan teknologi digital untuk mengurangi beban biaya operasional dalam praktik keuangan berkelanjutan, khususnya bagi sektor Usaha Kecil Menengah (UKM), serta mendorong pemerintah untuk membantu perusahaan dalam mengadaptasi Sustainable Supply Chain Finance (SSCF).
Selain itu, banyak anggota juga menyoroti pentingnya meningkatkan dukungan dan peran untuk UKM, serta mendorong peran Lembaga Keuangan Multilateral/Multilateral Development Banks (MDBs) dan Organisasi Internasional (OI) dalam memberikan dukungan pembiayaan dan asistensi bagi pengembangan kapasitas kelompok negara berkembang.
"Sementara itu, peningkatan aksesibilitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan dukungan sistem perbankan yang melibatkan peran bank-bank lokal nasional sebagai mitra dalam implementasi blended finance," ungkapnya.
Dalam Forum Policy Levers, para anggota mendiskusikan dan menyoroti berbagai alternatif instrumen dan pendekatan yang saat ini tersedia dalam rangka mencapai proses transisi yang teratur, adil dan terjangkau. Dalam diskusi ini juga dicapai kesepakatan bahwa tidak ada satu pendekatan mutlak yang akan cocok diterapkan untuk semua anggota.
Para anggota juga mendukung pengembangan kerangka keuangan transisi yang fleksibel dan dinamis, namun juga praktis, kredibel, dan disusun berbasis pada ilmu pengetahuan.
"Presidensi G20 Indonesia berkomitmen untuk mendorong tindakan kolektif, dan mengembangkan model praktik untuk memberikan hasil nyata dalam mencapai Agenda 2030 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Perjanjian Paris," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News